Lihat ke Halaman Asli

Wisata Tsunami Kapal PLTD Apung

Diperbarui: 23 Agustus 2015   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapal PLTD Apung dengan panjang = 63 M, lebar = 19 M dan tinggi 4.3 M, berat kotor 2600 ton ini mampu mensuply listik 10,5 MW untuk kebutuhan masyarakat Kota Banda Aceh dan sebagian Kabupaten Aceh Besar.

Kapal ini dibuat di Batam tahun 1996, dipakai di Pontianak tahun 1997, Mengatasi krisis listrik Bali karena kabel laut terputus tahun 1999, mengatasi masalah kelistrikan di Madura tahun 2000 dan kembali ke Pontianak lagi tahun 2001 sebelum ia dipindahkan ke pelabuhan Ulee Lheue banda Aceh pada bulan Juli 2003.

Keberadaan kapal milik PLN ini di Banda Aceh adalah sebagai antisipasi gangguan listrik akibat dari seringnya terjadi kontak senjata antara aparat pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ketika konflik Aceh masih berlangsung.

Pada saat kejadian gempa dahsyat disusul dengan gelombang tsunami pada tgl. 26 desember 2004, kapal ini terhempas ke darat sejauh -/+ 5 km ke permukiman padat penduduk Gampong Punge Blang Cut, Banda Aceh.

Lokasi Kapal PLTD Apung sekarang sudah mengalami perubahan (direnovasi) menjadi Monumen Tsunami dan merupakan objek wisata tsunami andalan propinsi Aceh dan setiap harinya ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan domistik dalam negeri.

Presiden Jokowi pada hari raya idul fitri 1436 Hijriah/1 syawal 2015 berlebaran di Kapal PLTD Apung ini bersama masyarakat setempat. Jokowi dan ibu Irina makan bersama menu khas Aceh (kuah beulangong) dengan masyarakat Punge Blang Cut.

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline