Lihat ke Halaman Asli

Macet = Serangan Jantung!

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Benarkah, Penduduk Jakarta Rawan Terkena Serangan Jantung?

Sebuah surat kabar harian memberitakan, -- Kemacetan di Ibu Kota Jakarta
dinilai dapat menyebabkan penyakit jantung pada
masyarakatnya. Kemacetan tinggi yang mengakibatkan stress,
beresiko tiga kali lebih tinggi terkena serangan jantung.

"Sekitar 60 persen orang yang terkena serangan jantung
punya stress," ujar ahli penyakit jantung dari Universitas
Indonesia, Santoso Karo Karo, di Jakarta, Rabu (4/8).

Dan, serangan jantung tersebut muncul tanpa ada tanda-tanda
sebelumnya. Dia mengungkapkan, hal itu terungkap dalam
penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat terhadap 3.200
responden. Pola hidup yang penuh dengan stress karena
pengaturan waktu yang buruk, dapat meningkatkan denyut
jantung dan tekanan darah.

Tanda-tandanya pun dapat dikenali dengan mudah. Pada saat
denyut jantung dan tekanan darah meningkat, akan muncul
rasa nyeri di dada atau yang biasa disebut angina pektoris.

Untuk dapat hidup sehat dan terhindar dari serangan jantung,
masyarakat harus menerapkan hidup SEHAT (Seimbang gizi,
Enyahkan rokok, Hadapi dan atasi stres, Awasi tekanan darah,
dan Teratur berolah-raga).

Santoso mengajurkan, masyarakat perlu memeriksakan tekanan
darahnya secara berkala. Hal itu dilakukan untuk meningkat-
kan kewaspadaan terhadap penyakit jantung. Selain itu, dia
juga berharap masyarakat Kota Jakarta membiasakan untuk
berjalan kaki. "Untuk anak muda minimal 10 ribu langkah per
hari," jelasnya. Sedangkan untuk para lansia, dianjurkannya
berjalan antara 3.500-7.500 langkah per hari.
============================================================

Untung saya jarang sekali kena macet, karena saya cuma kerja
di rumah,

http://www.tekanini.com/irwandih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline