Lihat ke Halaman Asli

Rintih

Diperbarui: 26 Agustus 2019   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemarau, matahari meluluh
Hujan, terapung tiap lembah
Gundul di perbukitan, dirambah
Sungai tertimbun banyak sampah

Semenjak terbit
Sesudah terbenam
Serentak menjerit
Semua pula dibekam

Jangan tebang
Teriaknya menentang
Normalkan air
Sujudnya terurai mengalir

Air minum kami beli
Air conditioner kami paku di dinding sepi
Ikan-ikan menjerit malu-malu
Gajah terluntang tak menahu

Dinamika ekonomi
Rintihnya penuh mimik menaut hati
Meluap penuh harmoni
Jeritan si lemah terhempas mati

Auoei
Vokal menari
Menanti jemari
Untuk menata hari
Melayani

Harkit M Sibombing




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline