Ini merupakan tulisan pertama saya di Kompasiana, kali ini saya akan menulis tentang kota kelahiran saya yaitu Cilacap. Mungkin sebagian orang Indonesia belum mengetahui dengan keberadaan daerah ini. Cilacap termasuk dalam provinsi Jawa Tengah, terletak di selatan Pulau Jawa. Cilacap berbentuk kabupaten yang pemerintahan daerahnya dipimpin oleh seorang bupati. Cilacap juga merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan penduduknya kira-kira mencapai 3 juta jiwa. Cilacap berbatasan langsung dengan pantai selatan yang terkenal dengan ombaknya yang besar, namun keberadaan daerah ini terlindungi dari besarnya ombak karena adanya sebuah pulau, yaitu Pulau Nusakambangan. Selama ini masyarakat Indonesia hanya mengenal Nusakambangan daripada Cilacap, padahal Nusambangan merupakan bagian dari kabupaten Cilacap. Nusakambangan sangat terkenal dengan penjaranya, sejak masuknya Alm Amrozi cs di LP Nusambangan, nama Cilacap sering sekali nongol di layar kaca, namun yang lebih ditonjolkan adalah Nusakambangannya daripada Cilacapnya. Saat ini saya hanya akan membahas Cilacap saja, saya akan membahas Cilacap dari beberapa segi. Dari segi letak, sudah saya jelaskan tadi diatas Cilacap terletak di selatan Pulau Jawa, kabupaten ini juga langsung berbatasan dengan Jawa Barat. Sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh lautan, kabupaten ini juga sering disebut sebagai daerah buntu, jalur keluar masuk wilayah ini hanya ada satu sehingga daerah ini disebut buntu. Di Cilacap juga tumbuh beberapa industri besar, di daerah ini ada PT.Pertamina UP IV dan PT.Semen Holcim. Ada beberapa kilang minyak milik Pertamina yang dibangun di Cilacap. Holcim juga memproduksi semen-semennya di Cilacap, bahan baku semen didapatkan dari penambangan di Pulau Nusakambangan. Selain itu, di Cilacap juga dibangun sebuah PLTU, PLTU ini termasuk dalam program 10 ribu megawatt yang yang dicanangkan oleh mantan Wapres Indonesia, Bapak Jusuf Kalla. Dengan banyaknya industri yang tumbuh di Cilacap otomatis daerah ini tercemar oleh Polusi udara, sehingga tahun demi tahun Cilacap semakin panas saja. Dari segi budaya, karena letaknya di Jawa Tengah sebagian besar warga Cilacap berbahasa jawa, namun berbeda dengan bahasa jawa pada umumnya, bahasa jawa Cilacap biasa disebut dengan bahasa jawa ngapak, seperti kata inyong yg berarti saya atau rika yang berarti kamu dan lain sebagainya, namun di beberapa kecamatan yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat, beberapa warganya menggunakan bahasa sunda. Dari segi pariwisata, Cilacap memiliki beberapa tempat wisata yang layak untuk dikunjungi seperti Pantai Teluk Penyu, Pantai Widarapayung, Benteng Pendem benteng peninggalan Belanda, Pulau Nusakambangan. Dengan keadaan Cilacap yang aman,tertib dan tenang, Cilacap sangat nyaman sebagai tempat tinggal walaupun hiburannya tak sebanyak di kota besar, sedikit informasi di Cilacap tidak ada Mall. Tingkat kehidupan ekonomi warga Cilacap juga sangat baik, ini mungkin imbas dari adanya industri-industri besar. Mata pencaharian warga Cilacap beraneka ragam, mulai dari nelayan,guru,pegawai pemerintahan,wirausahawan,karyawan industri dan lain-lain. Sekedar informasi, makanan khas Cilacap adalah kerupuk ikan tengiri dan stik sukun yang sangat cocok dibawa sebagai oleh-oleh buat sanak saudara di luar daerah, boleh juga dicoba mendoan basah yang rasanya benar-benar menggugah selera. Mendoan adalah tempe yang digoreng dengan bumbu khas, mendoan Cilacap berbeda dengan di daerah lain, disini mendoan digoreng basah atau tidak kering, rasanya sangat maknyus. Mungkin pembaca ingin berkunjung di Cilacap?? Mungkin sekian saja tulisan saya ini, semoga bisa bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H