Lihat ke Halaman Asli

Harja Saputra

TERVERIFIKASI

Menjawab Kegalauan Ridwan Kamil

Diperbarui: 10 Desember 2017   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: ridwan kamil (viva.id)

Tersiar kabar saat ini Kang Emil sedang galau tingkat dewa. Ia sedang bingung memilih pendamping antara Teteh Atalia ataukah si X. What? Serius? Sudah kayak gosip lambe saja. Tentu saja bukan. Kang Emil lagi galau memilih pendamping siapa yang akan jadi wakilnya pada ajang Pilgub tahun 2018. Ia dihadapkan pada beberapa pilihan calon yang ditawarkan oleh partai-partai pengusungnya.

Saya sebagai warga Jawa Barat, tinggal di Depok, tidak akan ikut-ikutan bahas masalah calon-calon yang ditawarkan dari partai. Hanya ingin ungkapkan fakta dan harapan tentang satu calon wakil yang layak dipertimbangkan. Calon wakil Kang Emil ini juga masuk sebagai salah seorang yang direkomendasikan oleh salah satu partai. 

Kalau disebut pendapat saya ini sebagai endorsing,tidak apa-apa. Sekelas Harian Umum The Jakarta Postsaja pada Pilpres 2014, di mana pers harusnya netral, berani mengeluarkan statemen resmi redaksi yang ditulis pada kolom Editorial edisi 4 Juli 2014 dengan kalimat terang-terangan "Endorsing Jokowi". Jadi, kalau saya meng-endorsecalon Wagub yang satu ini boleh dong, pers saja boleh, kenapa saya nggak boleh.

Ini dia calon Wagub Jabar yang mau saya bahas.

Maman Imanulhaq (foto istimewa)

Maman Imanulhaq adalah sosok yang layak untuk menjawab kegalauan Kang Emil. Kalau mobil ada fitur 4WD, Kang Maman cukup punya 2WD saja: Wani Diganggu (melayani siapa saja dan kapan saja) dan Wani Diadu (kapasitas dan integritasnya berani ditanding dengan calon yang ada). 

Saya jelaskan rincinya begini.

Kang Maman adalah anggota DPR di Komisi VIII, tempat saya sehari-hari bekerja di situ. Jadi saya tahu betul siapa dan bagaimana Kang Maman. Rapat di Komisi VIII, yang anggotanya berjumlah 49 orang, biasanya yang hadir secara fisik paling banyak 20 orang karena berbagai kesibukan dan agenda rapat di DPR yang banyak sekali. Kang Maman adalah salah seorang anggota DPR yang termasuk paling rajin ikut rapat di Komisi. Ini betul dan tidak mengada-ada. 

Bukan hanya rajin hadir, Kang Maman juga aktif menyampaikan pendapatnya pada rapat. Pendapat Kang Maman selalu tajam, berbobot, dan sering diselingi humor sebagai ciri dari kyai NU.

Saya masih ingat pada saat pembahasan Biaya Haji tahun 2015, waktu itu rapat alot hingga jam 03.30 dini hari. Dengan sabar dan semangat, Kang Maman masih setia ikut dan terlibat dalam pembahasan rapat hingga dini hari. Di sela-sela istirahat, karena kecapean ia menyempatkan tidur di meja rapat. Satu hal yang patut diapresiasi. Jarang anggota DPR yang seperti beliau. Saya tahu betul tentang itu. 

Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, pesantren besar di Majalengka, ia dikenal sebagai sosok kyai muda yang punya visi bukan saja menyebarkan ajaran-ajaran keagamaan yang penuh kedamaian tetapi juga dengan misi menebar cinta budaya Sunda yang saat ini mulai pudar di kalangan anak muda zaman now.

Pesantren Al-Mizan sangat terkenal. Sejumlah tokoh besar baik agamawan, ilmuwan, politisi, seniman, pejabat publik setingkat menteri dan bahkan Presiden Jokowi pernah hadir di Pesantren Al-Mizan. KH. Abdurrahman Wahid, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Habib Lutfi bin Yahya, KH Said Aqil Sirodj, Rizal Ramli, Group Musik Slank juga pernah datang ke Al-Mizan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline