Lihat ke Halaman Asli

Harja Saputra

TERVERIFIKASI

Maulid Adat: Islam Yes, Hindu Yes

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13900006521030965525

[caption id="attachment_290613" align="aligncenter" width="582" caption="Prosesi menumbuk padi pada acara maulid adat di Desa Anyar, Kec. Bayan, Lombok Utara (harjasaputra)"][/caption]

Kamis hingga Jumat (16-17/1), masyarakat di wilayah Kecamatan Bayan, Kab. Lombok Utara berduyun-duyun ke beberapa titik  lokasi untuk memperingati acara Maulid Adat. Acara maulid di Kecamatan Bayan Lombok Utara ini berbeda dengan peringatan maulid masyarakat Muslim di Lombok lainnya, bahkan di antara kecamatan-kecamatan yang ada di Lombok Utara sendiri, maulid di Kec. Bayan memiliki khas sendiri.

Kecamatan Bayan, yang lokasinya berada di kaki gunung Rinjani dan jarak dari kota sekitar 60 KM, merupakan cikal-bakal dari masyarakat Lombok Utara. Di wilayah ini pengaruh adat masih sangat kuat. Termasuk dalam peringatan maulid, adat pun sangat dominan. Dengannya disebut maulid adat.

Perbedaan maulid adat di Bayan, Lombok Utara, salah satunya adalah dari waktu pelaksanaannya. Umumnya maulid dilakukan pada tanggal 12 Rabiul Awal, tetapi di Bayan dilakukan pada tanggal 15 Rabiul Awwal (mereka menyebutnya tanggal 15 purnama).

Selain itu, masyarakat yang hadir dalam acara adat sangat dianjurkan untuk menggunakan pakaian adat: laki-laki menggunakan ikat kepala, sarung, dan ikat pinggang dari kain sementara perempuan menggunakan kain kemben dan ikat kepala.

[caption id="attachment_290616" align="alignnone" width="606" caption="Pakaian adat perempuan masyarakat Bayan, Lombok Utara (harjasaputra)"]

13900020741563180175

[/caption] [caption id="attachment_290617" align="aligncenter" width="627" caption="Masyarakat lelaki di Desa Loloan, Kec. Bayan dengan menggunakan pakaian adat bergotong-royong (harjasaputra)"]

1390002320401610662

[/caption]

Menurut pengakuan warga di sekitar Desa Loloan dan Desa Anyar Kec. Bayan, perayaan maulid adat lebih meriah dibanding lebaran. Semua warga yang dekat maupun jauh datang untuk memeriahkan maulid adat dengan membawa berbagai macam kebutuhan. Ada yang bawa beras, ayam, bahkan kambing. Tempat utama perayaan di antaraya di Masjid Kuno, masjid pertama yang ada di pulau Lombok.

Maulid adat diawali dengan prosesi turun grantung, turunnya gamelan yang hanya dikeluarkan setahun sekali. Ini pertanda dimulainya syiar Islam sejak kelahiran Nabi Muhammad Saw. Gamelan tidak bisa dilepaskan dari acara adat. Hal ini awalnya, sejak Islam masuk ke wilayah itu masyarakat Bayan tidak bisa lepas dari musik, sehingga ulama para penyebar Islam menyatukan antara peringatan maulid dengan adat yang diiringi oleh gamelan.

[caption id="attachment_290621" align="aligncenter" width="573" caption="Gamelan pengiring di acara maulid adat (harjasaputra)"]

1390003222954506830

[/caption]

Setelah prosesi turun grantung, lalu prosesi menumbuk padi. Hal ini sebagai tanda memohon berkah rejeki dari Yang Maha Kuasa. Menumbuk padi dilakukan oleh para wanita dan tidak boleh yang sedang menstruasi. Tempat menumbuk padi pun dibersihkan terlebih dahulu dengan air suci serta dijaga agar tidak dilangkahi oleh anjing atau hewan bernajis lainnya.

[caption id="attachment_290622" align="aligncenter" width="633" caption="Para gadis berbaris dengan memegang bambu panjang untuk menumbuk (harjasaputra)"]

13900036962046200063

[/caption] [caption id="attachment_290624" align="aligncenter" width="514" caption="Prosesi menumbuk padi (harjasaputra)"]

1390003963915211763

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline