Lihat ke Halaman Asli

Jakarta: Sistem Ganjil-Genap Harus Didukung E-STNK

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

TUJUAN Sistem GG (Ganjil-Genap) memang baik, yaitu diharapkan bisa mengurangi angka kemacetan di Jakarta sekitar 40%. Namun memiliki persyaratan yang cukup ketat. Antara lain tersedianya angkutan umum yang secara kualitas maupun kuantitas memadai. Ini bisa dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Namun, masalah yang paling sulit dan kurang realistis dilakukan yaitu apabila pengawasannya dilakukan secara manual atau menggunakan tenaga manusia. Sistem stikerpun tidak efektif karena masih bisa diakal-akali karena setiap waktu bisa dilepas dan plat nomor polisipun setiap hari bisa diganti dengan nomor palsu.

Sistem ERP-pun bertujuan baik. Karena, di samping bisa mengurangi kemacetan lalu lintas, juga bisa memberikan pemasukan dana yang sangat besar yang bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan atau keperluan lainnya yang ada relevansinya dengan lalu lintas. Namun, apabila biayanya terjangkau, kemacetan akan tetap terjadi. Sebaliknya, jika biayanya mahal, maka sistem ERP hanya bisa dinikmati para orang kaya, konglomerat dan para koruptor. Membuat tarif yang pas tidak mudah karena kemampuan tiap pemilik kendaraan berbeda-beda. Kesuksesan sistem ERP di Singapura lebih dikarenakan mahalnya pajak kendaraan bermotor dan tidak semata-mata karena sistem ERP itu sendiri.

Kalau memang tujuannya untuk mengurangi kemacetan lalu lintas hingga sekitar 40%, maka sistem GG memang baik. Namun, harus didukung E-STNK (Electronic STNK) berupa card. E-STNK bukan pengganti STNK, melainkan pendamping plat nomor asli. Pembuatannya tidak sesulit E-KTP karena hanya memuat nomor polisi mobil yang bersangkutan. Caranya, tiap kali memasuki pintu gerbang sistem GG, maka E-STNK dimasukkan ke scanner khusus E-STNK. Pintu portal otomatis terbuka dan otomatis tertutup saat kendaraan telah melewatinya. Namun,pembuatan STNK ini membutuhkan waktu sekitar 1 (satu) tahun.Sistem GG dengan menggunakan E-STNK lebih efektif karena tidak membutuhkan personil terlalu banyak. Sistem GG juga harus diimbangi dinaikkannya pajak kendaraan dan tarif parkir yang cukup tinggi di tempat-tempat tertentu (tempat perbelanjaan dan tempat-tempat komersial lainnya) sehingga sistem GG-pun bisa menghasilkan uang walaupun dari sisi lain.

Hariyanto Imadha

BSD Nusaloka Sektor XIV-5

Jl.Bintan 2 Blok S1/11

Tangerang Selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline