BETAPA ribet menyelenggarakan UN (Ujian Nasional) secara offline. Keribetan dimulai dari percetakan, pensortiran, pengepakan,pengiriman,pengawasan,penyimpanan,pembagian dan lain-lainnya. Apalagi wilayah Indonesia yang terlalu luas dan dipisahkan laut. Dengan perkembangan teknologi internet, UN offline terasa sudah tidak relevan lagi karena tidak praktis, lambat dan membutuhkan biaya yang luar biasa besar.
Saatnya kemendikbud merancang UN online yang memadai. Pertama, semua siswa sudah harus memiliki semacam NISN (Nomor Induk Siswa Nasional). Kemendiknas mempunyai server yang canggih. Ada Bank Soal yang memuat sekitar 100.000 hingga 1 juta soal tiap jenis matapelajaran yang diujikan. Bank Soal merupakan sumbangan dari para pengajar/pendidik di seluruh indonesia. Tiap sekolah cukup memiliki minimal 1 komputer (bisa internet) dan 1 printer dalam keadaan baik dan sebuah genset jikatak ada aliran listrik. Tiap siswa akan mendapatkan soal yang berbeda (dan kode soal yang berbeda) karena adanya program acak dari sistem UN online. Hasil UN online bisa dilihat paling cepat hari itu juga. Tidak perlu takut hacker karena teknologi internet berkembang terus. Lagipula, ujian online bukan hal yang baru. Beberapa sekolah/kampus telah melakukannya. Hanya ujian yang menggunakan Braille yang tetap diselenggarakan secara offline.
Caranya. Pada saat yang ditentukan, tiap sekolah membuka website UN online dan mencetak soal sesuai dengan materi yang diujikan saat itu, sejumlah peserta ujian. Setelah pencetakan selesai, dibagikanke semua peserta UN online untuk dikerjakan secara manual. Sesudah waktu pengerjaan selesai, secara bergiliran tiap siswa memasukkan NISN ke komputer, kode soal (yang tiap siswa berbeda) dan jawabannya (cukup mengisikan huruf a,b,c,d atau e). Jawaban akan dinilai secara otomatis oleh program UN online dan hasilnya bisa dilihat paling cepat hari itu juga. Tentu, sebelum pelaksanaan UN online perlu sosialisasi, persiapan dan uji coba serta latihan UN secara optimal. UN online sangat menghemat waktu, tenaga, pikiran dan biaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H