Lihat ke Halaman Asli

Harits Fajari Noorsyah Majid

Tenaga Administrasi SMK, Freelance Photographer, Anggota Paket Kebaikan

Sorak

Diperbarui: 14 Agustus 2024   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemercik air mengalir, bisikan harapan memanggil

Kudekati namun, untuk apa ? Apakah bisa untuku mengisi hari hari denganya.

Apakah sanggup aku membuat sebuah sejarah baru tanpa haru denganya.

Deru angin menyapa, bising di kepala dan penuh menggumpal udara di dalam dada.

Tiga, empat, lima, dan enam sebuah angka yang pantas menggambarkan irama jantungku ketika itu, bisa jadi ini suatu reaksi, terhadap orang yang baru ada di hidupku, bak besi berani yang selalu menempel ketika sisi kutub Utara bertemu dengan kutub bagian selatan

Semua nyaman kurasa, bahkan lupa apa yang ku alami sebelumnya lupa dengan apa yg telah meninggalkan aku, karena salah satu ketakutan dari hari hari setelah di tinggalkan adalah kepastian akankah hati terbuka kembali setelah remuk yang terlalu mengunci.

-harits fajari




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline