Lihat ke Halaman Asli

Dampak Buruk Akibat Rusaknya Politik Suatu Negara dalam Perspektif Islam

Diperbarui: 14 Oktober 2024   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam perspektif Islam, politik memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk masyarakat yang adil, makmur, dan bermartabat. Politik, menurut Islam, bukan sekedar kekuasaan dan pemerintahan tetapi juga merupakan sarana untuk memelihara keadilan sosial, melindungi hak-hak masyarakat dan membimbing masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik berdasarkan hukum Allah. Namun ketika politik suatu negara mengalami kerusakan maka dampak negatifnya sangat merugikan tatanan sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat. Berikut adalah beberapa contoh dari sudut pandang Islam tentang kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kerusakan politik di suatu negara.

1. Hilangnya Keadilan 

Islam memandang keadilan sebagai prinsip dasar kehidupan berbangsa.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

"Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." (QS. Al-Ma'idah: 8)

Jika politik suatu negara korup, keadilan menjadi korban pertama. Pemimpin yang diharapkan bertindak adil cenderung memihak kelompok tertentu atau melakukan korupsi dan nepotisme. Ketidakadilan ini menyebabkan perpecahan sosial, ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dan meningkatnya ketidakpuasan masyarakat. Dalam Islam, ketidakadilan yang meluas dapat berujung pada kehancuran suatu bangsa karena hilangnya kepercayaan dan rasa aman dalam masyarakat.

2. Munculnya Penguasa yang zalim

Rasulullah SAW pernah memperingatkan umatnya tentang bahayanya penguasa yang zalim. Dalam sebuah hadits beliau bersabda:

"Barangsiapa yang diangkat untuk memimpin urusan kaum muslimin, lalu ia menutupi dirinya dari kebutuhan mereka, kemiskinan mereka, dan hal-hal yang menyusahkan mereka, maka Allah akan menutup dirinya dari kebutuhannya pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Ketika politik rusak, maka muncullah pemimpin-pemimpin yang tidak adil dan memperoleh kekuasaan.Pemimpin-pemimpin seperti ini sering mengutamakan kekuasaannya di atas kepentingan rakyat. Mereka menindas, mengambil keputusan tidak berdasarkan kepentingan umum dan sering memanfaatkan kekuasaan mereka untuk kepentingan pribadi atau kolektif Hal ini menyebabkan kehancuran moral dan spiritual suatu bangsa, karena mereka tidak lebih menegakkan hukum-hukum Allah dalam kehidupan berbangsa.

3. Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline