Lihat ke Halaman Asli

Cara Menghargai Indonesia

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cara Menghargai Indonesia

Haris Zaky Mubarak

Perjuangan Indonesia adalah perjuangan untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik, adil, dan sejahtera. Kenyataan membuktikan bahwa begitu banyak potensi konflik yang menjadi ancaman dan pemicu untuk meluluhlantakkan rasa kebangsaan dan patriotisme tersebut. Menyikapi semua potensi konflik itu hendaknya kita meningkatkan dan memperkokoh nilai-nilai kebersamaan dan kebangsaan sebagai energi untuk menghalau semua ancaman, gangguan dan hambatan yang datangnya baik secara internal maupun eksternal

.Dalam rentang waktu kedepan, masalah persatuan Indonesia sebenarnya menjadi sesuatu hal yang paling penting ditengah menumpuknya sederet pelbagai permasalahan rumit yang dialami bangsa ini. Kita akan menghadapi tantangan berat menyangkut bagaimana menumbuhkan kesadaran berbeda tetapi tidak memaksakan pandangan diri sendiri kepada orang lain. Kita tidak boleh membiarkan diri kita ini terjebak oleh adanya aksi-aksi yang kurang toleran terhadap yang lain. Disisi lain sesungguhnya kita memiliki destinasi besar mewujudkan sebuah tatanan pertumbuhan dan gerak demokrasi yang sehat, yang merupakan perpanjangan dari aplikasi keIndonesiaan kita.

Kemajemukkan Indonesia dalam kondisi objektif masyarakat kita yang plural adalah keniscayaan. Bayangan ideal kita kemajemukkan Indonesia akan menjadi fondasi,energi, dan daya dorongbagi perubahan dalam lanjutan melunasi janji kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam relevansi ini, kita sebagai bangsa setiap saat harus secara konsisten mengaplikasikan sikap bhieneka tunggal ika sebagai satu-satunya frame simbolik persatuan Indonesia.

Kemajemukkan Indonesia yang dipahami sekarang nyatanya beranak - pinak dalam segmen sosio kultural dan sosio politis yang kesemuanya selalu berujung pada konflik. Oleh karena itu kemajemukkan haruslah diberikan pemantapan kesadaran atas realitas empiris yang majemuk.Kesadaran akan kemajemukkan ini akan menghindari kita sebagai manusia Indonesia untuk bersikap saling vonis antar sesamasebagai wujud alpanya immplementasi musyawarah dalam berbangsa dan bernegara. Menjauhkan kita untuk bersikap merasa benar dan memonopoli setiap kebenaran dengan klaim pribadi. Korektif tinggidan konstruktif adalah penalaran yang dulu biasa diperilakukan oleh tokoh pendiri Republik ini yaknidimasa pra kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno, Hatta dan Sjahrir, dimasa itu mereka seringkali berdebat dan tidak jarang perbedaan pendapat yang juga dibumbui dengan ketegasan bersikap tetapi ada energi yang membuat mereka satu dalam mewujudkan kemerdekaan yang lama diharapkan seluruh rakyatnya.Energi untuk “satu” inilah yang sebagai model pembelajaran bagi kontinuitas perjalananIndonesia kedepannya

Hari ini di Republik ini telah terjadi berbagai fenomena baru yang seringkali merebak memenuhi atmosfir pu­blik. Berbagai motif baik politik hingga ideologis pun menge­muka. Perkembangan Indonesia ter­kini yang berjalan demokrasi era digitalmenunjukkan kuatnya arus opini yang kian meng­kris­tal.Bilamana konsesnsus baru lahir dari proses dialogis dari berbagai macam pandangan dan kepentingan elemen bangsa Indonesia,maka hal ini sebenarnya sah-sah saja bagi kita untuk terus dimunculkan dalam banyak forum dialog dan dalam banyak sisi kehidupan masyarakat. Selalu merangkul sesama anak bangsa untuk berdialog dan mengkomunikasikan setiap gagasan yang konstruktif bagi keberlanjutan pembangunan dan peradaban Indonesia.

Namun demikian, ada hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam konteks keIndonesiaan kedepannya, yakni apapun konsensus baru itu haruslahdilandasi kepada semangat dan rasa persatuan dari seluruh warga bangsa Indonesia ini tanpa terkecuali. Seluruh warga bangsa ini mesti berbakti pada persatuan Indonesia dengan menjaga dan mempertahankan terus menerus Indonesia dari rongrongan mereka yang menghendaki perpecahan (disintegrasi nasional) sehingga dalam konteks kehidupan Indonesia diperoleh satu kondisi yang sangat kondusif bagi upaya meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik.

Sikap persatuan Indonesia harus diejawantahkan dalam berbagai bentuk kooperatif dalam melakukan upaya-upaya bagi kepentingan dan kemaslahatan bersama. Melalui persatuan dan itikad bulat segenap komponen bangsa akan menjadikan bangsa ini kokoh dan kuat sehingga tujuan pencapaian negara sejahtera sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang –Undang Dasar 1945 akan dengan mudah tercapai. Indonesia adalah negara yang suku bangsa dan kekayaannya beraneka ragam. Oleh karenanya, prinsip optimalisasi segenap keanekaragaman yang dimiliki harus menjadi tujuan utama. Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan, tetapi semua buat semua, semua untuk satu.yaitu Indonesia yang memiliki keyakinan diri untuk sanggup membela negara sendiri dan memiliki kekuatan yang nyata sebagai bangsa dan negara..

Tantangan Indonesia kita kedepan ialah bagaimana mengarahkan perjalanan bagi negara bangsa ini dengan sebaik-baiknya sehingga amanat yang didestinasikan sebagai janji kemerdekaan itu benar-benar terealisasi. Para tokoh pendiri negara kita yang memiliki optimisme berintegritas telah melakukan banyak penggalian besar terhadap ide-ide terbaik yang kontributif untuk negara dan bangsa Indonesia. Artinya negara ini memiliki skematis panjang yang membuat rakyat ini memiliki pegangan interaksi sosial untuk dapat hidup dan survive dalam menjalani kehidupan di Indonesia. Dan ide – ide itu memang butuh kesedaran reflektif untuk dimotivasikan kembali relevan dengankondisi zaman yang dihadapi tiap insan Indonesia sekarang ini. Ada bagian - bagian yang sudah terlaksana dalam penerapan ide-ide bernegara dan berbangsa akan tetapi ada pula ide- ide lama yang butuh aksentuasi baru yang tidak mengubah kontinuitas fondasi ide awal dari Indonesia.

Seperti halnya galian Pancasila yang diberikan Soekarno dalam diskusi para tokoh pendiri negara adalah fakta sejarah Indonesia yang membuat negara bangsa kita ini sampai sekarang ini menjadi sangat otentik dimata dunia Internasional. Kita punya identitas yang membuat banyak negara begitu mengenali watak,sikap dan garis visi. Pancasila merupakan kesatuan nilai yang digali dan disepakati menjadi watak bangsa Indonesia. Pancasila memuat kesatuan ideal yakni berketuhanan, berkemanusian bersatu, bermusayawarah dan berkeadilan sosial. Kesatuan ini mampu diberdayakan secara utuh dalam interaksi berkehidupan di bumi Indonesia. Pancasila hadir sebagai formula yang digali dari sumber-sumber intelektual yang beragamatau jawaban mengenai problem of colour mind..

Bila kita sudah diberikan warisan sejarah yang demikian hebatnya tentunya sebagai penerus adalah konsekuensi besar bagi kita untuk survive dalam merawat Pancasila dan mengaktualisasikan nilai nilai luhurnya. Menyikapi persoalan lunturnya pemahaman Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka hal tegas yang Saya ingin kemukan lunturnya semua hal tersebut bukan semata - mata karena persoalan sampul luar miskinnya diskusi Pancasila yang kita lakukan, berkurangnya kegiatan yang relevan dengan nilai Pancasila dan kurang intensifnya pengajaran Pancasila yang diajarkan dalam kurikulum Pendidikan tetapi terjadinya kelalaian dari kita sebagai manusia Indonesia terhadap Pancasila sebagaiway of life dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan kelalaian ini semakin menjadi jadi dengan kesukaran dari diri kita masing – masing untuk mau menjadi role model sebagai manusia yang mencerminkan sebagai pribadi Pancasila.

Hari ini kita masih banyak absen terhadap perilaku,sikap yang sebenarnyamenjadikapasitaskita sebagai manusia Indonesia. Tiap-tiap manusia Indonesia hendaknya selalu memberikan edukasi kehidupan, berani menunjukkan bahwasanya sikap dan produk yang dihasilkannya mampu menginspirasi sesamanya untuk bersama-sama mengikat seluruh kekuatan bangsa membangun Indonesia dalam memperjuangkan seluruh mimpi semua manusia Indonesia yang ingin dicerdaskan, yang ingin disejahterakan, dan yang ingin dilindungi dalam panji negara kesatuan republik Indonesia sebagaimana yang termaktub dalampembukaan Undang - Undang Dasar 1945.

Sebagaimana yang dikemukakan tokoh bangsa almarhum Nurcholish Madjid, bahwasanya “ kesuksessan Indonesia sebagai bangsa dalam pengertian keberhasilannya muncul diantara bangsa - bangsa di dunia, tidak dapat dipandang sebagai hal biasa. Kesuksesan itu didahului dengan perjuangan panjang mendaki bukit terjal penuh ancaman bahaya sehingga banyak menuntut pengorbanan”(Indonesia Kita, Jakarta: Universitas Paramadina, 2003, hlm.7) maka pemikiran tentang keIndonesiaan harus terus berkembang seiring dengan berjalannya roda sejarah dari negara bangsa ini.

Proses belajar berdemokrasi yang menjadi anutan dan tuntutan dari warna pilihan kita hari inipasca memasuki era reformasi 1998 tidak lantas juga belajar untuk terus mencari manakah identitas diri sebuah negara bangsa yang besar bernama Indonesia.Itu semua keliru, identitas kita adalah Pancasila,

Nilai Pancasila berperan sebagai pemicu membangkitkan semangat bangsa dalam upaya pembangunan segala bidang, baik politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan kemanan, dan keagamaan. Saat ini, sudah seharusnya segenap komponen bangsa bahu membahu menyatukan langkah memajukan bangsa, khusus untuk penyelenggara negara perwujudannya dapat dilakukan melalui perumusan kebijakan pemerintahan yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan nilai-nilai kebenaran. Inilah sesungguhnya bagaimana menghargai Indonesia yang dapat dijadikan sebagai pemicu dalam membangkitkan semangat kebangsaan dan patriotism Indonesia.

Secara seksama haruslah kita rawat setiap warisan sejarah Indonesia termasuk Pancasila yang dalam perjalanan sejarah dari bangsa ini telah memiliki kemelekatan yang kuat dan mengakar dalam keIndonesiaannya, Tetaplah kita konsisten bersikap untuk tidak melupakan sejarah bangsa dan negara kita karena hanya sejarahlah yang paling baik mengajarkan budi pekerti dan menumbuhkan sikap rendah hati. Sejarah yang menyangkut persoalan kesinambungan dan perubahan kepadanya kita dapat belajar.Semua ini adalah cara bagaimana kita menghargai Indonesiauntuk melihat Indonesia masih survive selama-lamanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline