Sepasang payudara empuk kenyal, menempel di punggungku, bergesekan ....ughhhhh ........ sial banget ..eh rejeki banget ding .... Perjalanan dari Bogor ke Gambir, pagi itu memang penuh sesak ... mungkin memang jam orang brangkat kerja. Di setiap stasiun kuperhatikan kok lebih banyak yang naik ketimbang yang turun.... Tak ayal lagi, KRD menjadi penuh sesak ....dan payudara tadi masih juga nempel makin lekat di punggungku. Menimbulkan sensasi tersendiri yang jujur saja belum pernah kurasakan, maklum aku bocah ndeso baru 'gres' lulus SMA.
--ooOoo--
Setelah terbang ber-jam-jam, tanpa makan minum, numpang pesawat hercules C-130 milik AURI sepulang mereka ngangkut transmigran, aku turun di Kemayoran dan serombongan kami ke Bogor. Nginep di tempak mbakyu-ku. Ke-esokan harinya, aku berencana melanjutkan perjalanan ke Jogja, dimana aku diterima sebagai mahasiswa baru tanpa test melalui PP2 (Proyek Perintis II) waktu itu, kalau sekarang seperti PMDK itu lah. Langkah awal meraih cita-cita yang kugantung setinggi langit. Maklumlah, waktu itu sebagai pelajar teladan dari Kabupaten di ujung timur Indonesia, aku sangat bersemangat utk meraih cita-cita, melanjutkan pendidikan. ...
--ooOoo--
Cuuiittttttt ....gedubrakkkk .....jegreeekkkk ... KRL berhenti di Citayam ..... penumpang bertambah, ...stasiun UI .....lalu LA .....dan akhirnya di Pasar Minggu ..... mulai banyak yang turun. ...
Aku celingukan, mencari, mana tadi payudara yang empuk kenyal tadi, ehhhhh rupanya sudah turun dengan beberapa penumpang... Aku cek barang-2ku, koper besar...tas ransel ....tas jinjing ....juga gitarr...masih lengkap dan ada di tempatnya, aku cukup lega...
--ooOoo--
KRL ini sungguh luar biasa pikirku, di dalam gerbongnya, bukan hanya penumpang, melainkan segala macam pedagang mondar-mandir di dalam nya, bagaikan pasar kakilima, mau cari apa saja kebutuhan sehari-hari pasti bisa diperolah. jangankan cuma air mineral, yang jual peniti sampai BH pun ada. yang jual CD dan jual 'CD' pun ada .... secara orang 'ndeso' aku sangat terheran-heran dan kagum... lebih kagum lagi dgn para penumpang yang santai saja menghadapi semua itu, ada yg terkantuk-kantuk, ada yang baca pos kota, ada yang ...wah pokoknya macem-macem dahhh, yg jelas mereka sudah sangat biasa naik KRL, sementara aku ...hmmm seperti orang udik ... padahal memang !
--ooOoo--
Lanjutttt ..... Manggarai lewat .....dan akhirnya sampailah di stasiun Gambir.
Aku bersiap-siap turun, dan gerakan otomatis yang sering aku lakukan adalah memegang dompet yg ada di saku belakang kanan celanaku. Dannnn ..... l e n y a p ...