Lihat ke Halaman Asli

Pernahkah Anda Menemukan Gangguan Seperti Ini?

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Psikologi abnormal merupakan cabang ilmu psikologi yang mengkaji kaitannya dengan ranah keabnormalan atau gangguan-gangguan yang sudah pernah terjadi dalam kehidupan di dunia ini. Gangguan tersebut bisa berasal dari faktor individu itu sendiri dan juga bisa dari faktor luar individu (lingkungan, pengaruh teman, pengalaman masa lalu, dan lain-lain). Sigmund freud berpendapat bahwasanya masa lalu merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam melanjutkan kehidupan dimasa selanjutnya. Individu yang sekarang merupakan gambaran individu masa lalunya. Ketika masa lalunya seorang individu memiliki pengalaman-pengalaman yang kurang menyenangkan maka akan berdampak negatif bagi masa-masa selanjutnya dan akan menimbulkan traumatik-tarumatik. Nah ini berkaitan dengan artikel yang akan saya tulis tentang Gangguan Disosiatif. Pengen tahu gangguan tersebut seperti apa…?

Gangguan disosiatif merupakan kekacauan, kecemasan atau konflik yang sangat parah sehingga ada bagian dari kepribadian individu yang terpisah dari fungsi kesadarannya. Individu dengan gangguan disosiatif mengalami perubahan sementara pada aspek kesadarannya yang mengakibatkan hilangnya identitas pribadi, menurunnya kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar, dan gerakan tubuh yang aneh. Ada beberapa tipe gangguan disosiatif, yang pertama gangguan identitas disosiatif. Gangguan identitas disosiatif memiliki asumsi bahwa seseorang mengembangkan lebih dari satu jati diri dalam kepribadiannya atau yang sering kita dengar ‘kepribadian ganda’. Manusia itu sering menggunakan topeng untuk menyesuaikan dirinya dengan konteks yang sedang dihadapi. Adakalanya individu itu baik, adakalanya buruk. Tergantung bagaimana individu tersebut mau bersikap dan bertindak.

Kedua, amnesia disosiatif berasumsi bahwa individu tidak mampu untuk mengingat detail personal yang penting dan pengalaman yang sering kali berhubungan dengan kejadian traumatis atau sangat menekan. Terkadang individu yang mengalami gangguan seperti ini mereka sering mengalami cemas ketika menghadapi sesuatu yang ada hubungannya dengan traumatis masa lalunya. Ketiga, fugue disosiatif merupakan sebuah kondisi yang menggambarkan kebingungan seseorang mengenal identitas dirinya secara mendadak dan melakukan perjalanan yang tidak diharapkannya menuju ke tempat lain. Seperti ketika seseorang pergi ke luar kota dengan mengenalkan dirinya dengan identitas yang baru. Orang-orang dengan kondisi fugue tidak mampu untuk mengingat kembali kisah yang mereka alami atau identitasnya dan beberapa bahkan mengambil identitas baru. Setelah kondisi fugue berlalu, individu seringkali tidak mengingat apa yang terjadi selama masa fugue.

Keempat, gangguan depersonalisasi merupakan distorsi persepsi pikiran-tubuh terjadi berulang kali dan tanpa pengaruh obat-obatan. Orang dengan ganguan depersonalisasi merasa seperti mereka tidak nyata, bahwa badan mereka berubah bentuk atau ukuran atau mereka menjadi dikontrol oleh kekuatan di luar diri mereka, ibarat seperti robot. Pada waktu yang sama, walaupun mereka menyadari bahwa mereka bukanlah robot, terkadang hal aneh terjadi di dalam tubuh dan pikiran mereka. Pada suatu waktu, individu mungkin mengalami ‘percakapan’ antara diri yang mengamati dan diri yang melakukan aktivitas (Steinberg, 1991).

Cukup sekian, semoga artikel ini bermanfaat!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline