Lihat ke Halaman Asli

Abdul Haris

TERVERIFIKASI

Menulis Untuk Berbagi

Memahami Mengapa Suku Bunga Acuan Dinaikkan

Diperbarui: 1 November 2023   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Suku Bunga Acuan BI Naik. (Dok KONTAN/Carolus Agus Waluyo)

Seperti biasa, beberapa saat sebelum Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), para ekonom dan pelaku usaha mulai menerka putusan RDG. Kali ini, pendapat mereka nampak sekali terpecah.

Sebagian masih percaya BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya (BI 7-Day Reverse Repo Rate), sementara yang lain berpendapat suku bunga acuan sudah saatnya dikerek ke atas.

Perbedaan pandangan itu cukup beralasan. Mengingat, Indonesia memang sedang menghadapi kondisi perekonomian yang amat dinamis. Persoalan global dan domestik kompak berpadu menekan kembali perekonomian nasional, yang sebenarnya sedang giat menggeliat pasca pandemi.

Apapun langkah yang bank sentral ambil, akan turut menentukan nasib perekonomian bangsa.

Akhirnya, RDG BI Oktober 2023 memutuskan menaikkan suku bunga acuan dari 5,75% menjadi 6%.

Pengaruh Suku Bunga Acuan

BI sebagai bank sentral memiliki kebijakan penetapan suku bunga acuan untuk mempengaruhi aktivitas perekonomian. Terdapat 3 pilihan penetapan kebijakan tersebut, yaitu menahan, menaikkan, atau menurunkan.

Dalam kondisi normal, perbankan akan merespons kenaikan atau penurunan suku bunga acuan dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga perbankan. Kebijakan tersebut akan mempengaruhi suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan (www.bi.go.id).

Ilustrasi sederhananya, ketika suku bunga acuan naik maka akan diikuti kenaikan suku bunga deposito. Hasilnya, terjadi perpindahan uang ke perbankan. Dengan berkurangnya uang yang beredar, maka tingkat permintaan barang dan jasa akan turun sehingga inflasi pun makin rendah.

Namun, kenaikan suku bunga deposito akan diikuti pula kenaikan suku bunga kredit. Efek rembetannya adalah kenaikan biaya produksi dan beban lain-lain (overhead costs) bagi dunia usaha, disertai menurunnya tingkat konsumsi dan investasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline