Lihat ke Halaman Asli

Abdul Haris

TERVERIFIKASI

Menulis Untuk Berbagi

Anak Membaca, tapi Bukan Buku

Diperbarui: 11 Juli 2023   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Beberapa waktu yang lalu, istri saya mendapat Curhat-an wali kelas anak kami. Guru muda itu bercerita bagaimana kewalahannya dia menghadapi pertanyaan-pertanyaan muridnya. Pertanyaan yang menguji wawasan pengetahuan umum dia dan menurutnya, banyak pertanyaan yang diajukan adalah di luar atau bahkan di atas kurikulum kelas yang dia ajar.

Kami sebagai orangtua tentu takjub dengan trend perkembangan kemampuan anak-anak tersebut. Kami pun mencoba mengevaluasi apa saja yang biasa dilakukan anak kami sehari-hari, di luar jam sekolah.

Saya pun jadi ingat beberapa pertanyaan yang pernah dilontarkan anak saya, seperti:

“Yah, kenapa uang kita dibandingkan dollar melulu ya?”

“Kalau uang kita di bank, diapain ya sama banknya?”

“Mungkin ga sih Yah, orang hidup di Benua Antartika? kan dingin sekali”

Saya tahu jawabannya, tapi harus memutar otak mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskan ke anak yang waktu itu baru saja masuk Sekolah Dasar. Di samping mencari jawaban yang mudah, saya juga mencari sumber ide pertanyaan itu.

Saya memang senang membelikan buku-buku ilmu pengetahuan bergambar atau komik science. Harapan saya, anak-anak akan tertarik dan membacanya. Kenyataannya tidak demikian, mereka hanya sekali dua kali membukanya dan kemudian ditaruh ke rak buku lagi. Jadi kesimpulannya, kecil kemungkinan sumber idenya dari buku.

Saya dan istri juga memberikan waktu anak saya, pada hari libur dan jam tertentu, untuk bermain smartphone, tentu terus sambil kami monitor dan dampingi penggunaanya. Di situlah saya tahu bahwa anak kami terpancing ide-ide pertanyaannya dari berbagai channel YouTube yang ditontonnya.

Sekarang banyak pilihan channel-channel edukatif yang menarik untuk ditonton anak-anak. Saya berpikir, kreatif sekali nih si konten kreator meramu sesuatu yang rumit menjadi menarik, misalnya dalam bentuk kartun lucu. Sebagian besar pun dapat diakses tanpa berbayar. Cara belajar dengan sesuatu yang atraktif seperti itu membuat anak-anak menikmati tontonannya, yang secara tidak sadar sekaligus menimba ilmu bermanfaat.

Cari Ilmu tanpa Buku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline