Lihat ke Halaman Asli

Abdul Haris

TERVERIFIKASI

Menulis Untuk Berbagi

Mereka di Balik Kesuksesan Proklamasi

Diperbarui: 27 Juni 2018   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejarah mencatat dengan tinta emas Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai proklamator kemerdekaan RI. Keduanya diabadikan sebagai pahlawan nasional yang memiliki jasa luar biasa besar melahirkan kembali bangsa Indonesia sebagai bangsa merdeka. Dibalik peristiwa proklamasi, Dwi tunggal sukarno Hatta tidaklah bekerja sendiri. Mereka didukung oleh para loyalis bangsa yang mempunyai satu tujuan yaitu Indonesia merdeka.

Mereka di Balik Layar

Peristiwa proklamasi memang menyimpan banyak cerita yang sarat makna. Tindakan-tindakan cerdas dalam kondisi yang sangat mendesak dilakukan oleh para revolusiner. Sekelompok aktivis kemerdekaan yang masih berusia muda langsung peka setelah memperoleh berita tundukknya dai Nippon terhadap sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Mereka berinisiatif mengusulkan proklamasi segera dikumandangkan untuk menghindari kesan bahwa kemerdekaan adalah hadiah dari Jepang.

Di sinilah menariknya, para pemuda yang masih bergelora dan ingin serba cepat itu berdebat dengan generasi seniornya yang cenderung banyak pertimbangan. Yang muda mendesak Bung Karno dan Bung Hatta, sebagai golongan senior, untuk segera memproklamirkan kemerdekaan RI. Perdebatan diakhiri dengan putusan golongan muda untuk ‘menculik’ Sukarno dan Hatta untuk diamankan ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945.

Tujuan penculikan adalah menjauhkan Sukarno dan Hatta dari pengaruh Jepang yang masih kuat saat itu. Tindakan cepat para tokoh muda itu berakhir indah. Teks proklamasi akhirnya dibacakan oleh Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1945.

Orang-orang di belakang layar proklamasi itu memiliki peran besar dalam mensukseskan momentum paling bersejarah bangsa ini. Mereka rata-rata adalah tokoh politik muda yang tergabung dalam perkumpulan Menteng 31 dan para revolusioner senior. Berikut tokoh-tokoh dimaksud dan perjalanan singkat hidupnya:

Sutan Syahrir

Si bung kecil julukannya. Sahabat Bung Hatta selama pembuangan di Banda Naira ini adalah orang yang memperoleh berita menyerahnya Jepang terhadap sekutu dari siaran radio luar negeri tanggal 15 Agustus 1945. Dari situlah, dengan dukungan para pemuda, Syahrir mendesak Sukarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan RI.

Pasca kemerdekaan, Syahrir yang masih berusia 36 tahun diangkat menjadi perdana menteri pertama di Indonesia dan sekaligus perdana menteri termuda di dunia. Dia membentuk Kabinet Syahrir I dan II. Pada periode kedua itulah Syahrir dipercaya Sukarno mewakili Indonesia dalam Perjanjian Linggarjati. Syahrir juga mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948.

Sayang sekali, pasca peristiwa pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) tahun 1958, hubungan Syahrir dengan Sukarno tidak lagi harmonis. Syahrir dipenjara dari tahun 1962-1965 dan meninggal saat berobat di Swiss tahun 1966. Namanya terdaftar sebagai pahlawan nasional pada tahun 1966.

Sukarni

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline