Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Hizbut Tahrir

Diperbarui: 1 Januari 2024   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemahaman Ideologi serta Prakarsa di Indonesia

Hizbut Tahrir, organisasi pan-Islamis yang berdiri sejak 1953, sudah menjadi subjek pembicaraan yang kompleks serta kontroversial di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dengan tujuan utamanya adalah mendirikan khilafah ataupun pemerintahan Islam global, Hizbut Tahrir di Indonesia mempunyai sejarah serta dinamika sendiri yang layak untuk dijelajahi. 

Sejarah serta Pandangan hidup Hizbut Tahrir di Tingkatan Global

Hizbut Tahrir, yang ditemukan oleh Taqiuddin al-Nabhani di Yordania, muncul sebagai respons terhadap kehancuran Khilafah Utsmaniyah. Ideologinya berkisar pada keinginan untuk mengambil alih sistem sekuler serta kapitalis dengan khilafah yang diperintah oleh hukum syariah Islam. Mereka menolak konsep demokrasi, meyakini jika hanya dengan khilafah, warga bisa menggapai keadilan serta kesejahteraan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. 

Hizbut Tahrir di Indonesia

Hizbut Tahrir masuk ke Indonesia pada awal tahun 1980-an dan segera mendapatkan atensi sebagai organisasi yang aktif dalam menyuarakan pemikiran politik Islam yang keras. Walaupun tidak sempat secara terbuka menyuarakan kekerasan sebagai metode perubahan, organisasi ini sudah dihadapkan pada polemik sebab tujuan akhirnya yang radikal. 

Seiring waktu, Hizbut Tahrir di Indonesia berkembang dalam pengaruh serta jadi bagian dari bermacam-macam gerakan Islam di negeri ini. Mereka aktif dalam menyebarkan pemikiran serta visi mereka lewat ceramah, seminar, dan publikasi literatur. Walaupun beberapa kali dihadapkan pada larangan serta pembubaran, Hizbut Tahrir senantiasa eksis dan aktif di Indonesia. 

Pemikiran Warga serta Polemik di Indonesia

Pemikiran terhadap Hizbut Tahrir di Indonesia bermacam-macam Sebagian melihatnya sebagai pelopor pemikiran Islam yang kritis terhadap sistem politik serta ekonomi global, sedangkan yang lain menganggapnya sebagai potensi ancaman terhadap kedamaian serta kestabilan nasional. Pemerintah Indonesia, pada sebagian peluang sudah menetapkan larangan terhadap kegiatan Hizbut Tahrir, mencatat keprihatinan terkait keamanan serta stabilitas. 

Tantangan serta Kesempatan buat Diskusi Terbuka

Dalam menghadapi kompleksitas pandangan hidup dan dampak Hizbut Tahrir, tantangan untuk menguasai serta berdialog dengan kelompok ini jadi semakin berarti Dialog terbuka antara pemerintah, warga sipil, serta kelompok Islam moderat bisa jadi langkah yang produktif buat menguasai perspektif Hizbut Tahrir, sembari melindungi keamanan serta stabilitas di Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline