Lihat ke Halaman Asli

Ranomi Kaliber Kelas Dunia & Bagaimana dengan Aupair Indonesia...?

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1 tahun ini saya hampir dapat dikatakan absen mengikuti berita. Pagi ini ketika saya ingin akses yahoo tiba2 mata saya tertuju pada judul berita & foto dari si charming Ranomi... Ranomi adalah berdarah jawa & dia lahir di Suriname namun sekarang dia tinggal di Belanda utara...

Ranomi salah satu prestasinya saat ini adalah pemegang record dunia 100 gaya bebas tentu dia benar2 kaliber dunia. Saya tahu pasti bertapa sangat kerasnya dunia renang sebab diwaktu muda saya, saya adalah salah satu perenang wakil Jatim.. Meski secara official dia warga Belanda saya melihat keberhasilannya sebagai wujud kualitas hidup dari seorang gadis Jawa/Indonesia... Jika Ranomi bisa membuktikan kalibernya tentu saja warga Indonesia atau Aupair juga mampu mewujudkan kaliber yang dikehendaki pribadi mereka

Dicabang olah raga karate Kyokushinkai full body contact aliran terkeras didunia ini, bagian dari latihan adalah kumite (perkelahian bebas) bayangan. Disaat itu seorang karateka memperagakan style perkelahian bebas tampa lawan... Sedangkan pada acara kumite sebenarnya maka benar2 dengan berhadapan dengan karateka yang menjadi partner kumite.

Tentu saja kumite bayangan wujudnya lebih indah dari kumite beneran. Seorang karateka senior tahu bertapa sakitnya menerima tendangan & atau pukulan lawan maka dari itu pada kumite sesungguhnya seorang karateka menggunakan cara tercepat & terefektif untuk menjatuhkan rivalnya...

Dalam kehidupan sesungguhnya menjadi aupair adalah bisa kita samakan dengan kumite bayangan pada olah raga karate... Dimana kita belajar hidup dengan resiko sangat minim & murah... Resikonya anak2 asuhnya tidak mau mendengarkan lagi jika seorang Aupair tidak tegas didalam mengasuhnya atau mendapat teguran dari hostfam ketika Aupair melaksanakan tugasnya kurang sempurnah...

Apa kumite yang riel buat ex Aupair tentu saja banyak sekali, misalnya jika dia bekerja diperusahaan asing di Indonesia. Bekerja diperusahaan lokal saja pengalaman Aupair sangat banyak gunanya... Beberapa waktu yang lalu saya membenahi HRD perusahaan sahabat saya yang mana dikantor pusatnya yang bekerja sekitar 70 orang. Jumlah pekerja yang qualified tidak lebih dari 10% menurut penilaian saya... Saat ini banyak perusahaan disini yang menyadari bertapa pentingnya membuat budaya yang sehat didalam perusahaan mereka, juga sadar pekerja dengan punya kualitas hidup excelent tidak muda didapatkan di Indonesia... Kita tahu didunia ini kita cuma punya 2 aliran managemen yakni gaya barat atau asia (Jepang dll)

Contoh penerapan pengalaman Aupair yang lain adalah jika anda tinggal diluar negeri baik menikah dengan orang asing atau bekerja disana... & terakhir ketika anda mempunyai anak anda bisa menerapkan pendidikan anak gaya barat apakah full atau sebagian tentu anda yang membikin keputusannya...

Patut diingat seorang mahasiswa yang belajar diluar negeri pada dasarnya hanya belajar teorie karena beban study dibarat sangat berat sekali mereka tidak punya waktu khusus untuk belajar budaya negara tersebut. Menjadi Aupair sesungguhnya adalah belajar hidup & pembentukan kepribadian. Itulah visi agency kami Delft Aupair... Untuk itu kami saat ini kami sedang menyempurnakan modul2 yang dibutuhkan agar Aupair2 kami mampu menyerapnya sebanyak mungkin...

Anda bisa saja ikut kursus kepribadian yang feenya sangat tidak murah & pertanyaannya dimana anda belajar menerapkannya? Hidup adalah memilih... Dalam hidup kita cuma punya 2 pilihan... Kita dengan relah sepenuh hati kita merubah diri kita atau kita menungguh sampai perubahan lingkungan memaksa kita! Yang mana yang anda pilih? Juga pilihan anda memilih kumite bayangan dengan menjadi Aupair atau anda pilih langsung menghadapi kumite kehidupan yang menjanjikan 'surga' tetapi jika gagal maka kegegetiran sudah menungguh!

Salam hangat penuh kasih

Steph Haris Nyo

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline