Lihat ke Halaman Asli

haris maulana

Staff Admin/DPK

Bantal Guling, Kita?

Diperbarui: 20 Februari 2024   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adakah yang paling indah dari Mirabel Palace selain kepangan rambutmu yang tertutup jilbab merah muda?
Bila begitu, kenapa kau masih duduk sambil menatap layar komputer dengan kulit kacang berserakan di atas meja?
Menarilah bersamaku di atas tanah yang basah ini
Biarkan hujan membasahi seluruh hati dan pikiran
Tak perlu lagi kau bersusah payah untuk menerangkan bagaimana udara membentuk angin
Atau, tentang bagaimana bunga-bunga di Keukenhof tak berhenti tumbuh
Hingga kata rindu terbawa arus sungai sembari menyusuri tiap-tiap jembatan tanpa tahu di mana letak laut yang mengelilingi daratan
Tidak, tidak, Sayang! Jangan kau habiskan waktu hanya untuk sekadar ingin tahu tentang berapa jumlah bintang yang menghias atap rumah kita
Sambutlah tangan ini, lalu kita bisa pergi menonton pertunjukan orchestra dengan senyuman
Hingga ketika pulang ke rumah, bantal dan guling di atas ranjang kita berhenti menyanyikan lagu rintihan empat dinding kamar yang nyaris roboh

Kolong jembatan 23 July 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline