Nabi Musa Menampar Malaikat
Dalam kitab Shahih Muslim ada sebuah kisah fenomenal tentang Nabi Musa yang menampar malaikat yang berwujud manusia. Secara spontan Nabi Musa menampar perwujudan tersebut sampai bola matanya terpecah.
Lantas, Allah memberikan dua pilihan kepada Musa: apakah akan beralih kepada Allah atau tetap berada di dunia beberapa saat lagi hingga malaikat maut datang kembali menjemput nyawanya.
Namun, Nabi Musa AS malah memilih untuk segera bersanding di sisi Allah dan meninggalkan kehidupan dunia.
Allah kemudian mengabulkan doanya. Dalam hadis tadi, setidaknya kita memperoleh poin-poin penting.
Panjang umur manusia sudah ditentukan. Namun, Allah memiliki hak mutlak untuk menghapus dan menetapkan kematian manusia. Kematian itu sesuatu yang pasti dan tidak bisa ditolak.
Andai di antara kita ada yang selamat darinya, tentu para nabi dan rasul juga sudah selamat dari kematian. Waktu manusia hidup sampai mati itu dinamakan ajal sebagaimana disampaikan oleh Gus Qoyyum dalam peringatan haul KH Syarqowi kali ini.