Lihat ke Halaman Asli

Haris Fauzi

Pembelajar

Jejak Kebudayaan Jawa dalam Novel Aroma Karsa Dee Lestari

Diperbarui: 24 September 2018   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel Aroma Karsa Karya Dee Lestari || Sumber Gambar: Twitter Detikdotcom

Aroma Karsa merupakan novel yang berlatar sebuah petualangan dan pencarian, Raras Prayagung  perempuan berkursi roda, seorang pengusaha industri kosmetik yang terobsesi dengan tanaman Puspa Karsa, berdasarkan lontar kuno peninggalan Eyang Putrinya, konon tanaman tersebut merupakan bunga sakti yang dapat mengendalikan kehendak, bunga sakti itu tersembunyi di tempat rahasia yang hanya bisa diidentifikasi melalui aroma.

Dari awal buku ini sudah menyodorkan misteri misteri serta konflik konflik yang beruntun sehingga membuat pembaca merasa asyik dan senang, tidak membosankan. Sesuai dengan judul buku Aroma Karsa, Dee Lestari mengangkat tema yang tidak biasa yaitu  indera penciuman atau aroma, perjalanan mencari Puspa Karsa melibatkan dua tokoh utama yang punya karakter kuat dengan aroma yaitu Jati Wesi, dan Tanaya Suma.

Jati Wesi merupakan pemuda yang besar dan tumbuh  di tempat pembuangan akhir  Bantar Gebang, Jati memiliki penciuman yang luar biasa, ia dijuluki si Hidung Tikus, kemampuannya tersebut membawanya pada satu pekerjaan yang sangat ia senangi yaitu meracik parfum. Hal itu juga yang membawanya  bertemu dengan Tanaya Suma.

Tanaya Suma merupakan anak angkat dari Raras Prayagung, Suma mempunyai kemampuan serupa dengan Jati, namun keadaannya berbeda, dari kecil Suma sudah hidup berkecukupan.

Berbeda dengan Jati, hidupnya keras di TPA Bantar Gebang, diasuh oleh preman kampung, asal usul Jati pun tidak jelas. Menurut  cerita warga Bantar Gebang,  bayi Jati ditemukan oleh warga ketika seseorang bernama Anung Linglung tertangkap membunuh istrinya sendiri, keadaannya setengah linglung dan sudah dianggap gila. Jati menyerah, seseorang yang disebut sebagai Bapaknya tak pernah bisa menjelaskan tentang dirinya  dan masa lalu yang menjadi misteri untuk Jati. Mendekam dipenjara, Anung sering berbicara jawa, Pikiran Jati berkelana. "Bapak" adalah perkara pelik yang selalu membawa kegundahan betahun tahun.

Setelah bertemu dengan keluarga Raras Prayagung kehidupan Jati berubah, kemampuan Jati memikat Raras, bukan hanya mempekerjakan Jati di perusahaanya, Raras ikut mengundang Jati menjadi salah satu anggota untuk ekspedisi pencarian puspa karsa.

Pada awalnya Suma tidak menyukai kehadiran Jati dirumahnya, meski mempunyai kemampuan yang sama, Suma merasa Raras terlalu berlebihan kepada Jati, bahkan Ibunya membiayai kursus Jati meracik parfum di Grasse, Prancis.

Satu bulan di Grasse, Jati berhasil menciptakan sebuah parfum terbaik yang akan ia bawa pulang di perusahaan Raras.

Kisah hubungan Jati dan Suma merupakan bumbu pelengkap dalam novel ini, awalnya Suma sangat membenci kedatangan Jati, namun setelah mengenal Jati, Suma mulai menyukai Jati dan meninggalkan pacarnya, Suma diajak untuk berani meninggalkan obat yang telh dikonsumsinya sejak kecil, dan menocba membaui apa yang tidak pernah ia baui di TPA Bantar Gebang.

Dengan kekuatan deskripsinya, penulis berhasil  mengajak pembaca untuk fokus ketika si Jati menjabarkan/mendeskripsikan bau-bauan yang dia ciumi sepanjang jalan cerita seperti bau boraks, bau mayat bayi, bau anggrek, dan nama-nama ilmiah lain yang dijelaskan secara detail oleh penulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline