Lihat ke Halaman Asli

Haris Fauzi

Pembelajar

Bahaya Beragama "Setengah Hati"

Diperbarui: 24 Agustus 2018   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mayoritas sering merundung

Setiap manusia memiliki kadar keimanan yang berbeda, tergantung dengan pemahamannya tentang syariat islam. 

Al Quran adalah teks suci yang menjadi rujukan agama dan tidak pernah berubah, namun pembacaan terhadap atas teks tersebut dan penerapannya dituntut dinamis, berkembang dari masa ke masa. Manusia tentunya akan mengalami perubahan dan perkembangan dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama yang mereka yakini.

Semua yang melingkupi manusia memiliki peran untuk mempengaruhi tingkat pemahaman dan penghayatan ajaran agama semisal  usia, faktor kesehatan, ekonomi dan faktor faktor lainnya. Termasuk di dalamnya buku buku yang dibaca dan penceramah yang sering mereka ikuti, tentu akan berpengaruh pula terhadap pemahaman dan pandangan hidupnya.

Perbuatan seorang tidak selalu digerakkan oleh kedalaman dan pemahaman ilmunya, namun emosi dan karakter juga ikut berperan dalam mengendalikan apa yang dia lakukan. 

Maka tidak salah jika orang yang dalam segi agama memiliki kapasitas yang mendalam bisa saja perilaku sehari harinya bertentangan dengan ajaran, pasti ada yang keliru dari pemahaman dirinya. Kasus seperti ini juga bisa terjadi di kalangan ahli yang lain. Bisa saja jaksa atau polisi berbuat korupsi, meski secara moral mereka dan keilmuan lebi mengetahui tentang korupsi itu tidak dibenarkan.

Sadar atau tidak bahwa perilaku manusia itu naik turun atau fluktuatif dan bisa saja merugikan orang lain, maka dalam sejarah, kita bisa lihat sampai suatu kesadaran dan kesepakatan bahwa tatanan sosial dibutuhkan, baik berupa hukum istiadat maupun hukum positif negara. Untuk saat ini kiranya hal tersebut menjadi tanggung jawab birokrasi negara, tanpa ada negara sulit untuk mengatur dan mengendalikan perilaku masyarakat yang semakin plural.

Pengalaman, pemahaman, dan keyakinan beragamana seorang terus mengalami perubahan, pertumbuhan dan tidak jarang mengalami degradasi. Ini bisa saja terjadi dalam diri individu, keluarga, masyarkat dan suatu bangsa. Di dalam masyarakat yang kian heterogen, agama mestinya menjadi solusi alternatif yang membangun bukannya malah larut dan menjadi source of conflict.

Semakin Plural

Pemahaman dan pengalaman beragama seorang terus mengalami perubahan ketika berhadapan dengan kondisi yang semakin plural. Bisa saja dengan bertambahnya usia dan belajar dengan beragam guru. 

Aku semakin menyadari dan kadang bingung sendiri dengan kenyataan bahwa bumi ini dihuni oleh manusia dengan ragam agama dan di dalam satu agama pun banyak aliran  yang berbeda satu sama lain. Pemahaman dan sikap beragama ternyata terus mengalami metamorfosis. 

Dipengaruhi oleh banyak aspek antara lain buku bacaan, guru, pertambahan usia, pergaulan, pengalaman hidup, tingkat pendidikan, ekonomi, aliran yang mereka anut, kondisi geografis, sistem politik dimana mereka tinggal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline