Lihat ke Halaman Asli

Haris Ilham

Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru UMM.

Minimalisir Limbah Dapur, Mahasiswa PPG Prajabatan UMM Galakan SIJALI

Diperbarui: 11 Agustus 2024   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Humas PK PGSD 004

Kota Batu - Kelompok PGSD 004 Projek Kepemimpinan PPG Prajabatan Gel. 1 2024 Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah pada Sabtu (10/8/2024) dengan tema, “SIJALI: Simpan Minyak Jelantah untuk Lilin Aromaterapi” di kediaman Tatik, kader PKK Desa Pesanggrahan, Kota Batu.

Kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan oleh mahasiswa PPG Prajabatan UMM untuk memberikan pemahaman kepada kader dalam dalam membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Lebih lanjut, kegiatan ini dibuat agar kader memahami pengelolaan limbah dapur menjadi benda yang memiliki nilai guna dan bahkan nilai ekonomis.

Fadya selaku koordinator acara dalam penjelasannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan wawasan serta keterampilan kader PKK Desa Pesanggrahan dalam memanfaatkan limbah dapur.

“Lilin aromaterapi ini selain digunakan ketika lampu padam, juga memiliki bau yang harum,” ujar Fadya.
Ia juga menyampaikan bahwa Lilin Aromaterapi ini memiliki fungsi lain, yakni untuk mengusir nyamuk. “Biasanya nyamuk kan tidak suka harum yang menyengat, nah nanti ketika pembuatan lilin bisa ditambahkan serai untuk menambah harum yang menyengat,” tambahnya.

“Bahan utamanya adalah minyak jelantah yang sudah dicampur dengan arang. Tujuan pemberian arang untuk mengikat kotoran di minyak jelantah, agar minyak jelantah lebih bersih. Juga ada sterin yang punya kandungan asam palmitat yang mampu mengeraskan minyak jelantah dan asam oleat yang punya titik lebur yang rendah, jadi membuat lilin tidak mudah meleleh nantinya,” jelas Fadya yang juga bertugas sebagai fasilitator pendamping.

Kegiatan yang dihadiri oleh anggota PKK RT 004 RW 004 Desa Pesanggrahan ini dilaksanakan dengan cara praktik langsung membuat lilin aromaterapi. Sejumlah peserta yang hadir dibagi menjadi 5 kelompok untuk mengerjakan pembuatan lilin dengan didampingi oleh 1 mahasiswa di setiap kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan proses pelatihan yang efektif dan efisien.

Kendati pelatihan berjalan secara ringkas dan cepat, para peserta berhasil membuat lilin aromaterapi dengan baik sore itu. Mereka bersemangat berdiskusi mempertimbangkan lilin aromaterapi sebagai salah satu program mereka bulan ini.

“Tadi pesertanya cukup antusias. Ibu-ibu PKK punya semangat yang tinggi untuk belajar. Mereka aktif mengerjakan dan bertanya” ucap Dwi Retno selaku salah satu fasilitator pendamping pada pelatihan ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline