Berkembangnya digitalisasi merupakan sebuah tanda semakin mundurnya moral manusia yang menyebut dirinya modern.
Terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan teknologi atau IPTEK justru malah menurunkan moralnya sebagai manusia yang berpengetahuan.
Dimana semakin hari manusia lebih asik mempertontonkan sesuatu yang tidak pantas untuk ditunjukan ke publik dengan dalih sebagai manusia modern.
Tak jarang sesamanya mengingatkan justru menjadi bahan cemoohan "jika tidak suka jangan melihat" padahal orang yang melihat bukan hanya dari kalangan dewasa ada juga anak-anak maupun remaja.
Yang mana mereka masih belum seharusnya menonton adegan, gaya, bahkan tingkahlaku yang tidak pantas tersebut.
Dan anehnya sistem dari media sosial malah mendukung dengan menampilkan hal-hal yang tidak pantas tersebut ke halaman depan sehingga mau dicari atau tidak gambar tersebut muncul.
Memang diakui jika media sosial memberi dampak sangat bagus pada Kenten kreator dalam hal perekonomiannya.
Tetapi tidak sedikit konten kreator dengan sengaja mempertontonkan hal-hal yang tidak bermoral tersebut sebagai bentuk memancing orang untuk menonton.
Tetapi ada hal yang tidak disadari oleh konten kreator mengenai tanggungjawab moral yang melekat pada diri manusia.
Sebuah tanggung jawab untuk menjaga kehidupan manusia lain agar tetap bermoral ketimuran.
Kemanapun manusia pergi tanggungjawab tersebut tidak akan terlepas dari dirinya kecuali mati.***