Lihat ke Halaman Asli

Hari Pamuji

Mahasiswa Psikologi UIN Salatiga

Peringati Hari Santri Nasional Tahun 2023 HMI Salatiga Adakan Pengajian dan Doa Bersama

Diperbarui: 26 Oktober 2023   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Joglosemar. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com

SALATIGA - Peringatan Hari Santri Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 22 Oktober merupakan momentum yang sakral bagi warga Pondok Pesantren maupun umat Islam Indonesia lainnya. Hari Santri Nasional telah disahkan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2015 silam melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Hari Santri. Keppres tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap supremasi perjuangan Santri dan Ulama pesantren dalam mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Salatiga melalui Bidang Pemberdayaan Umat mengadakan Pengajian dan Do'a Bersama dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2023 dengan tema "Khidmat Insan Cita Menjaga Negeri Menuju Masyarakat Yang Madani" pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023.

Kegiatan ini bertempat di Mushola Joglo Al-Ikhsan Mangunsari Kota Salatiga dengan dihadiri sekitar 60 orang jama'ah. Rangkaian kegiatan yang menghadirkan Ustadz Dr. Mohammad Nasih, M. Si., yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Furqon dan Pendiri Monash Muda Institute Semarang sebagai penceramah. Kehadiran Ustadz Abana (sampaan akrab Dr. Mohammad Nasih) selaku Mauidho Hasanah memberikan pesan kepada jama'ah yang hadir untuk bisa menjadi Insan Cita yang berilmu, berharta, dan berkuasa.
Trilogi "Ilmu, Harta, dan Kuasa" pada pesan yang disampaikan oleh Ustadz Abana dikesempatan tersebut memiliki makna bahwa setiap perjuangan dalam mencapai masyarakat yang madani diperlukan sosok Insan Cita yang memiliki ilmu sebagai landasan dasar perjuangan, kemudian harus berharta untuk mendukung jalan perjuangannya, dan terakhir adalah berkuasa, lalu kenapa harus berkuasa? 

Menurut Ustadz Abana, "Perjuangan yang telah diusahakan kalau tidak untuk berkuasa dalam memperbaiki sistem dan melakukan perubahan-perubahan terhadap sistem tersebut, maka akan sia-sia perjuangannya. Bukankah dalam Al-Qur'an Surah Al-'Asr ayat 1-3 menerangkan bahwa orang-orang yang merugi adalah orang yang tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya".
Pada kesempatan acara Pengajian dan Doa Bersama yang diadakan HMI Cabang Salatiga ini juga sebagai dukungan dan kepedulian kader HMI terhadap warga Palestina yang sedang memperjuangan kemerdekaannya terhadap tentara zionis Israel. Menurut Hari Pamuji selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Umat HMI Cabang Salatiga menjelaskan bahwa, "Kegiatan ini selain untuk memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2023, HMI Cabang Salatiga telah berkomitmen untuk memperjuangan kaum mustadh'afin terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum Mustakbirin. Dalam pasal 9 AD HMI telah ditegaskan bahwa HMI adalah organisasi perjuangan, maka sudah semestinya disetiap diri kader HMI memperjuangan hal tersebut. Lalu, pada Al-Qur'an surah An-Nisa' ayat 75 juga menyiratkan semangat kaum muslim untuk tampil berjuang membela kepada kebenaran yaitu membela kaum yang lemah (mustadh'afin)".
Kegiatan ini tidak hanya diisi dengan ceramah dan diskusi semata, namun dengan adanya iringan sholawat dari Grup Hadroh Insan Cita memberikan suasana yang beda dari kegiatan-kegiatan HMI Cabang Salatiga sebelumnya. Hal tersebut sebagai upaya pengurus HMI untuk tidak hanya mengisi Intelegensi pada diri kader HMI, namun sekaligus sebagai pengisian spiritualitas pada diri kader HMI yang semakin mengesampingkan daya Spiritual Quotient-nya. Sehingga kegiatan ini diharapkan mampun memperkuat karakter kader HMI sebagai pemimpin masa depan Bangsa dan Umat dengan memiliki kecakapan spiritual, berilmu, berharta, dan berkuasa.


#BidangPemberdayaanUmat #HMI #KabarSalatiga




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline