Di sebuah sabtu yang cerah, aku duduk terdiam di sebuah teras rumah sambil menghitung bintang yang ada di langit. Sembari berharap ada bintang yang jatuh, lalu aku menitipkan harapan-harapanku tentangmu.
Dalam penantian yang kaku dan sia-sia, aku tersadar akan sebuah hal; bahwa dalam sebuah kehidupan pasti akan ada seseorang yang berakhir sebagai tanda tanya.
Aku pernah meyakini bahwa seseorang ini memang disimpan oleh Tuhan untuk aku di waktu yang tepat. Tetapi pada akhirnya hanya berperan seperti bintang di langit. Dan aku, seorang penunggu yang tidak beruntung.
Dia pada akhirnya hanya menjadi seseorang yang dapat aku temui melalui status whatsappnya, atau ig story-nya saja.
Dia adalah seseorang yang aku pun belum sempat memulai, tapi aku yakin ini tidak perlu dilanjutkan.
Dia pada akhirnya memang akan menjadi seseorang yang kuakui sebagai kekalahan, dan kurelakan hilang. Semuanya akan menjadi kenangan yang sebagian berkesan, sebagian sia-sia.
Aku sudah berada di ujung cerita. Tapi aku belum bisa memutuskan akan pergi kemana lagi setelah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H