Lihat ke Halaman Asli

Memaki Vs Mengkritisi ...

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Menjadi manusia baik adalah tujuan semua manusia. Manusia baik selalu disukai oleh orang lain, tidak ada musuh banyak kawan.
Perseteruan antara KPSI dan PSSI, memicu juga permusuhan antara masing-masing pendukungnya.
Tidak jarang berseliweran, makian satu sama lain. Panas hati.



Seseorang memaki orang lain biasanya mengeluarkan kata-kata kotor, tidak pantas, penuh  kemarahan dan kebencian terhadap orang lain. Pelaku yang sering memaki biasanya hatinya gelap kurang kasih-sayang.
Contoh kata-kata makian : mampus loe, goblok, kampungan, abal-abal, gesit kaya copet pasar, dll.



Sebaiknya yang kita lakukan adalah kritis terhadap PSSI.
Mengkritisi itu berarti peduli dan mengandung arti menyayangi terhadap yang dikritisi. Hati yang bersih tergambar, juga diberikan jalan keluar atau solusi agar lebih baik.



Jika yang kita lakukan adalah memaki, itu sama saja dengan mempertontonkan kegelapan hati kita.
Mari kita kritisi PSSI walaupun kita benci, hindari memaki tanpa solusi, memaki di kegelapan semakin memperburuk situasi yang sudah buruk. PSSI yang semakin baik akan menghasilkan output yang baik pula.



Indonesia jaya, tetap semangat ...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline