Lihat ke Halaman Asli

Ekspresi Rene Maulensteen dan Performa MU

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Ekspresi Maulensteen dan Performa MU
Siapa yang kenal sosok Rene Maulensteen?? Jangan tanyakan pertanyaan itu pada seorang Manchunian. Sosok yang kini mengarsiteki Fulham ini pernah menjadi tangan kanan di era Ferguson sejak tahun 2007. Tapi era nya di Theatre of Dreams mesti putus setelah Fergie pensiun dan digantikan David Moyes.
Rene Maulensteen sangat berjasa dalam proses kedatangan Van Persie. Bahkan hal ini diakui oleh Van Persie."Rene lah salah satu yg meyakinkan saya untuk pindah kesini." ucap Van Persie setelah proses kepindahannya ke MU di 2012.
Kebijakan Moyes merombak habis jajaran pelatih MU Menuai pro dan kontra. Di satu sisi itu merupakan kebijakan bagus. Untuk menghilangan ketergantungan Moyes terhadap Fergie. Di satu sisi menjadi sebuah boomerang kepada Moyes. Bahkan, banyak pengamat Mengatakan salah satu penyebab terpuruknya MU saat ini adalah blunder dari kebijakan itu.
Tadi malam, atau tepatnya sore waktu Manchester. Rene Maulensteen kembali datang ke Theatre of Dreams bukan lagi sutradara belakang layar MU. Tapi, sebagai pelatih Fulham. Yang membutuhkan kemenangan untuk keluar zona merah.
Tapi apa daya, Old Trafford kembali tak ramah untuk armada Red Devils. MU hanya dapat 1 poin setelah sempat unggul sampai menit 94. Tapi, Darent Bent membuyarkan segalanya lewat gol 1 menit menjelangmenjelang bubar.
Ada 1 hal yg menarik saat Rene kembali ke Old Trafford. Rene tanpa ekspresi. Tanpa komando dari pinggir lapangan. Bahkan saat tim nya unggul 1-0 dia hanya duduk. Segurat kekecewaan terpancar diwajahnya. Ada apa??
SeMuanya terjawab usai laga."Taktik MU ini mudah di baca dengan gaya permainan seperti ini. Giring bola ke pinggir lapangan. Lalu umpankan ke tengah. MU tak an bisa menang melawan tim yg bermain variatif." kata Rene setelah laga usai.
Mungkin baru terjadi dalam pertandingan sepakbola. Seorang pelatih tim lawan memberi nasihat kepada lawan mainnya. Alih-alih mengomentari bagaimana performa anak didiknya diatas lapangan.
Memang keterikatan emosional yang dirasakan Rene membuat dia tergugah untuk mengomentari tim yg pernah dilatihnya. Sepanjang pertandingan Rene terlihat beberapa kali mengusap wajahnya. Padahal saat itu Fulham sedang kondisi unggul. Dan dengan taktik pertahanan rapat dan menumpuk pemain di area pertahanan mustahil rasanya dapat di tembus dengan gaya main MU yg menoton itu.
Memang pada akhirnya Moyes harua berfikir dan menimbang untuk merubah taktik permainan MU yang sudah mudah terbaca lawan. Menilik tim 4 besar diklasmen sekarang. Chelsea, Arsenal, City, Liverpool telah mulai meninggalkan pola tradisional permainan Inggris, Kick n Rush. Kalau tidak MU akan sangat sulit bersaing ke papan atas. Bahkan, pembelian Juan Mata yg telah memecahkan rekor transfer klub akansia-sia. Seperti halnya Shinji Kagawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline