Lihat ke Halaman Asli

Kita yang Selalu Berharap Mentari Terbit di Ufuk Timur, Namun Selalu Gelap Berlapis-lapis

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Peluru dan pentung kayu
Jerit dan isak tangis
Disulap jadi nobel perdamaian
sayap-sayap para ningrat

Dan rakyat biasa
Menulis nama di telaga
Sepi yang menggugat hebat
Jaman gelap, jaman berhala

Semoga ada nabi
Mengibas debu siang hari
Atau kita harus berharap lagi
Menjadi bayi atau menjadi tidak

Sama sekali ada
Di pengharapan ini

Hari-Klaten

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline