Lihat ke Halaman Asli

Hari Bagindo Pasariboe

Statistician @ Indonesian Statistics

Moment of Truth: "The Battle of Surabaya "vs" Indo Defence"

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14155892591497378065

e:hari.bagindo@gmail.com

INDO DEFENCE 2014
Indo Defence 2014, sebuah gelaran pameran alat tempur terbaru,  baru saja di gelar pada 5 - 8 November 2014  di PRJ Kemayoran, Jakarta-Indonesia yang diakomodir oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesai.

Indo defence 2014 menghadirkan beragam peralatan tempur terbaru, bahkan beragam helikopter, tank, sampai simulator pesawat tempur dapat kita jumpai disini.

Segala peralatan canggih, tentara terlatih dan taktik terbaik yang sedang dibangun oleh negara Indonesia ini sebenarnya akan di uji pada medan pertempuran sebenarnya, pada saat itulah "THE MOMENT OF TRUTH", saat pembuktian, hasil dari pendidikan dan pelatihan dipetik hasilnya.

Saya membayangkan betapa tak berdayanya rakyat Indonesia melawan tentara Inggris yang terlatih, untuk mempertahankan "BAYI" Republik Indonesia yang baru saja lahir, harus menghadapi "MOMENT OF TRUTH" perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan dan keangkuhan tentara asing yang mencoba merebut kemerdekaan kita lagi.

"The Battle of Surabaya"

Hari ini tanggal 10 november 2014, tepat 69 Tahun yang lalu di Surabaya terjadi perang tentara Indonesia dengan tentara Inggris, yang merupakan perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamsi Kemerdekaan Indonesa merupakan pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Kilas Balik: Moment of Truth "The Battle of Surabaya"

Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.

Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal maupun terluka.

Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris.

Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline