Lihat ke Halaman Asli

Hari Bagindo Pasariboe

Statistician @ Indonesian Statistics

Subsidi BBM: Racun yang Meninabobokan Rakyat Indonesia?

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14156954291336540636

e:hari.bagindo@gmail.com

KERESAHAN TERKAIT POLITIK BBM SUBSIDI PERLU PENYELESAIAN TUNTAS:

HAPUSKAN SAJA SUBSIDI BBM!

RESAH KARENA BBM

Menarik mendengar wawancara di televisi  terkait rencana kenaikan BBM oleh pemerintah JOKO WIDODO.  Salah seorang warga ditanya pendapatnya terkait rencana kenaikan BBM. Dia menjawab:" ngga usalah pake subsidi-subsidi, ada uang ada barang .

Mungkin respon ketus salah satu warga masyarakat adalah ekpresi kekesalan akibat kelangkaan BBM yang mengakibatkan antrian panjang sekali ketika membeli BBM bersubsidi yang tentunya sudah berkurang pasokannya atau bahkan sudah habis ditimbun oleh tengkulak  dan para pencuri BBM antar negara yang kerap beraksi di perbatasan darat  dan laut INDONESIA.

Sudah terbayang keuntungan besar akan di reguk  karena kepastian kenaikan harga BBM sudah disampaikan oleh oleh PRESIDEN JOKO WIDODO dalam forum APEC 2014 di China yang malah belum berakhir ini.

SUBSIDI BBM= RACUN?

Tidak dapat diragukan lagi bahwa subsidi BBM menina bobokan RAKYAT INDONESIA dari segala strata. Pengguna jalan raya ceria bahkan  bersedia bermacet-macet ria karena mendapat jatah signifikan uang negara. Setiap tahun rata-rata 18 persen dari APBN habis dibakar mereka. Dalih pemerintah untuk menjaga konsumsi rakyat bawah tidak terbukti karena yang banyak menikmati justru pemilik mobil mewah. Ditambah warisan kebijakan MOBIL MURAH (LCGC) presiden terdahulu semakin memperparah keadaan.

baca:http://politik.kompasiana.com/2014/11/06/motoris-di-subsidi-bensin-rp1000000-vs-mobil-9360000-685013.html

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline