Lihat ke Halaman Asli

Hari Bagindo Pasariboe

Statistician @ Indonesian Statistics

Menunggu Gong "Go Nuklir" Ditabuh Jokowi

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14164660861336588583

e:hari.bagindo@gmail.com

[caption id="attachment_336726" align="aligncenter" width="300" caption="sumber:ilmu pengetahuan.org"][/caption]

Energi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan kita akan energi terus meningkat tajam, baik energi fosil ataupun energi listrik.

Visi Nuklir dan Antariksa Soekarno

Di era presiden Sukarno sekitar tahun 1961 telah memiliki dua agenda besar, yaitu di bidang tenaga atom dan antariksa. Ini merupakan obsesi jangka panjang, cita-cita nuklir untuk kesejahteraan bangsa sehingga Indonesia dihargai oleh bangsa lain.

Obsesi ini telah menghantarkan Soekarno pada akhir karir politiknya di Indonesia tetapi juga memupus atau menunda harapan Indonesia untuk menguasai teknologi nuklir dan antariksa sebagai simbol kemajuan suatu bangsa.

Amerika dan Inggris menjadi negara yang dianggap Soekarno sebagai ancaman neo-kolonialisme bagi Indonesia yang mengelilingi Indonesia dengan negara boneka (Malaysia, Brunai, Singapura)

Mengkebiri Indonesia

Sampai saat ini disadari atau tidak, setuju atau tidak setuju ada grand design dari negara-negara maju untuk membuat Indonesia selalu terpuruk, sehingga membuat kita selalu ketinggalan dari negara-negara lain.

Masa buat motor saja tidak bisa! buat mobil nasional tidak pernah ada! cuma bisa jadi tukang jahit motor dan mobil serta jualan motor dan mobil suruhan Jepang melalui Toyota, Honda, Daihatsu, dll.

Malu dong sama India, dengan TATA MOTOR, Korea Selatan dengan Samsung, Hyundai-nya. Mereka produksi sendiri dan memasarkan ke seluruh dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline