Lihat ke Halaman Asli

Puisi dan Doa

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap getar-getir di dada, kupancarkan risauku ke langit sore,

Serupa geletar sinar yang menjalar, di dada senja yang gemetar.

Kekasihku, yang tetap kujaga dalam dadaku ialah sayap-sayap waktu;

detak-detik rindu yang tidak berhenti mendebarkan namamu.

Barangkali, seperti inilah rindu yang kumaksud,

jalannya sudah sempoyongan, tubuhnya gemetar,

tapi dadanya masih sanggup berdebar.

Senja berakhir, malam tiba.

di bawah tatapan lampu temaram, sepi mengajariku mencari terang,

meggelayuti tubuhku; yang telanjang disunyikan malam.

malam lebih terasa beku karena rindu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline