Lihat ke Halaman Asli

Kineforum, Wadah Bagi Para Pecinta Film 'Anti-Mainstream'

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14147803241219102588

Menonton film yang sedang tayang di bioskop mungkin bisa menjadi alternatif mengisi waktu luang anda. Namun saat daftar film yang diputar didominasi oleh genre film yang itu-itu saja dan sudah cukup membuat anda bosan, tak ada salahnya mencoba menonton film bersama bioskop Kineforum di  Teater Taman Imail Marzuki, Cikini.

Logo Kineforum (Dokumen Pribadi)

Kineforum merupakan bioskop non-komersil pertama yang didirikan di Jakarta. Dikutip dari laman resminya, bioskop ini menawarkan ragam program film sekaligus mengadakan diskusi tentang film. Film-film yang diputar adalah film-film yang bisa menjadi alternatif tontonan bagi publik, ditengah menjamurnya film-film populer yang berasal dari  Hollywood atau Korea.

Semenjak dibentuk, Kineforum telah memutar ratusan judul film, mulai dari film klasik hingga kontemporer, film panjang maupun pendek, film luar maupun dalam negeri, dan juga film-film dari non arus utama. Ruang ini diadakan sebagai tanggapan terhadap ketiadaan bioskop non komersial di Jakarta dan kebutuhan pengadaan suatu ruang tempat pertukaran antar budaya melalui karya audio-visual.

Setiap bulannya, tema yang diangkat berbeda-beda. Untuk bulan Oktober, Kineforum mengangkat tema 'impian, konflik, semangat, dan kebersamaan'. Film Indonesia bertema sepak bola, 'Hari ini Pasti Menang' dan 'Beta Maluku' terangkum dalam kategori sinema Indonesia sedangkan  film berjudul 'Senna' yang menceritakan perjalan hidup Ayrton Senna, seorang pembalap F1 asal Brazil terangkum dalam kategori dokumenter dunia. Kategori khusus (Kinefriends) menampilkan 'Wadjah seorang Laki-Laki', 'Daun di Atas Bantal' dan 'Rumah Maida'.

'Wadjah Seroang Laki-laki' merupakan film yang disutradarai sekaligus dibintangi oleh Alm. Teguh karya, salah satu sineas profesional dalam dunia film di Indonesia. Mengisahkan tentang kehidupan rakyat pribumi di pinggiran Kota Batavia pada masa pendudukan pemerintahan kolonial.  Konflik yang dihadapi oleh tokoh utama begitu kuat terasa. Perlawanan seorang anak terhadap ayah yang sudah menyia-nyiakan ibunya sendiri dan pandai 'menjilat' ke pemerintahan kolonial, sedangkan anak tersebut adalah seorang penggagas pemberontakan melawan penjajah. Konflik tentang pengkhianatan dan percintaan turut dikemas apik dalam  film yang dibintangi oleh Rima melati, Titi Qadarsih dan Slamet Rahardjo ini. Meski kualitas gambarnya tidak terlalu baik, namun penonton akan cukup tertarik dengan jalan cerita dan ke-khasan film era 70an yang ditawarkan dalam film ini.

Berbeda dengan 'Wadjah Seroang Laki-laki', 'Daun di atas Bantal' karya Garin Nugroho menyuguhkan ironi dan realita kehidupan urban yang harus dihadapi oleh sekelompok anak jalanan yang tidak memiliki identitas. Film yang pada masanya cukup mneyedot perhatian dunia ini menawarkan konflik tentang nasib anak jalanan di kota-kota besar di ibu kota. Kisah tentang  begitu beratnya kehidupan dan rawannya ancaman terhadap anak-anak jalanan menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap nasib mereka.  Film yang sempat menyabet gelar pada beberapa festival film ini menampilkan akting Christine Hakim yang begitu kuat. Dari setiap scene film, emosi kita dibawa agar bisa menyelami setiap seluk kehidupan yang harus dialami oleh anak-anak jalana di kota kota besar.

Dengan fasilitas yangs setara dengan bioskop pada umunya, Kineforum mneawarkan pengalaman menonton yang nyaman serta menyajikan tontonan film-film berkualitas yang sayang untuk dilewatkan. Setiap pengunjung hanya perlu datang 1 jam sebelum film diputar, mengisi daftar penonton, kemudian akan langsung mendapatkan tiket. Pengunjung pun dapat turut berkontribusi dengan menjadi relawan atau  menyumbangkan donasi agar Kineforum tetap dapat menjadi  bioskop non-komersil di Jakarta.

Sumber: http://kineforum.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline