Lihat ke Halaman Asli

Kepada Tuhan Tak Dikena

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekali lagi sebelum kulanjutkan perjalanan

Dan menatap lurus kedepan,

Aku ,sendiri ,menadahkan tangan

KearahMu , yang padaNya kuungsikan badan,

Dan, dalam lubuk kalbu terdalam,

Telah khidmat kusuguhkan altar persembhaan

Agar senantiasa

Kembali suaraMu memanggilku.

Pada altar itu terukir membara

Sang kata : kepada Tuhan Tak Dikenal.

Aku milkinya , meski kini

Masih masuk gerombolan penghujat.

Aku milikNya – dan kurasakan jerat

Yang dalam seteru memerosakanku

Dan tetap memaksaku menjadi abdi

Meski kucoba larikan diri.

Ingin kukenali Kau , wahai Yang Tak Dikenal,

Yang cengkramipusat jiwaku,

Yang lintasi hidupku bagai badai,

Kau Yang Tak Tergapai ,yang sejenis denganku !

Ingin kukenali Kau , sendiri jadi abdiMu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline