Lihat ke Halaman Asli

Pak Darjo, Lelaki Sayang Burung Hantu

Diperbarui: 9 Maret 2017   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Darjo Sedang Cari Sarang Tikus

Sudarjo Kasum. Lelaki tua  warga Desa Maos Kidul, Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap, lahir 10 April 1951 ini orangnya berkulit hitam pekat. Postur tubuhnya tinggi kurus. Walaupun usianya tengah mendekati kepala tujuh, tubuhnya masih sangat fit. Berjalannya masih cepat. Suaranya masih keras. Ia pun masih sangat aktif. Ia sangat ringan tangan dan tak suka hitung-hitungan dengan pekerjaan kemasyarakatan apalagi yang berhubungan dengan kegiatan sawah-menyawah.

Tak heran, di tengah-tengah kesibukannya menjadi  ketua di 12 organisasi yang berhubungan dengan sawah-menyawah, beliau masih sempat menjalani kewajiban harian berburu tikus konsumsi burung hantu (Tyto Alba) yang sarang maxinya terletak di belakang balai desa Maos Kidul.

 “Kalau ditambah dengan jabatan Ketua Pengelola Karantina/Penangkaran Burung Hantu, saya aktif jadi ketua di 13 organisasi lho Mas. Syukur alhamdulillah, jabatan ketua di 13 organisasi itu saya  digajih bulanan oleh PSGA.”

“Apa itu PGSA Pak?” aku penasaran.

“Pekerjaan Sosial Gajih Akherat, hahaha.. hahahahahahha” Pak Darjo tertawa terbahak-bahak dengan keras.

Aku pun ikut tertawa terbahak-bahak tak kalah kerasnya.

“Ingin tahu 12 organisasi yang diketuai oleh saya?” Pak Darjo lantas menggenggam jari jemari tangan kanannya. Satu demi sati geanggamannya dibuka dengan didahului membuka jempolnya, kemudian telunjuk, jari tengah dan seterusnya.

  • Ketua Klomptan (Kelompok Tani) Manggala Tirta (sejak 1983)
  • Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Sumber Makmur Desa Maos Kidul  (sejak 2009, beranggota 500 pertani)
  • Danton (Komandan Peleton) Linmas Desa Maos Kidul
  • Ketua FKKDM (Forum Komunikasi Kewaspadaan Dini Masyarakat) Desa Maos Kidul
  • Ketua RW
  • Ketua GP3A (Gabungan  Paguyuban Petani Pemakai Air) Kecamatan Maos
  • Ketua IP3A (Induk Paguyuban Petani Pemakai Air) Kabupaten Cilacap
  • KP3 (Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida) Kabupaten Cilacap
  • Ketua Komisi Irigasi.
  • Ketua Komite Sekolah SD Maos Kidul (sejak anak sampai cucu)
  • Ketua PPS (Penyuluh Petani Swadaya) Kabupaten Cilacap
  • Ketua Komisi Alih Fungsi Lahan Kabupaten Cilacap.

Tak heran, karena berbagai jabatan di tinkat Kabupaten Cilacap, beliau mempunyai hubungan keorganisasian dan pribadi yang lumayan dekat dengan para petinggi Kabupaten Cilacap. Jika ora lain akan rikuh dan sungkan ngobrol ke sana ke mari dengan Bupati, Kepala Dinas dan petinggi lainnya, tetapi beliau tidak. Dia tidak seperti Gimin yang gumun (heran) weruh (lihat) gaman (alat potong/pangkas). Kedekatan dengan para petinggi dan 12 organisasi yang beliau ketuai dijadikan gaman (senjata ampuh) untuk mensukseskan program-program pemerintah untuk penguatan kelembagaan petani dan kemasyarakatan.

Setahun yang lalu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, melakukan seremonial panen raya padi secara serentak dan gerakan percepatan tanam serentak dalam rangka mendukung kedaulatan pangan pada Senin, 29 Februari 2016, di Desa Mrenek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

“Saya pada seremonial itu  sempat  digemesi oleh Gubernur Ganjar lho Mas. Pundak saya berkali-kali dipegang-pegang dan dielus-elus,” katanya.

“Cuman dipegang-pegang dan dielus-elus oleh Pak Gubernur?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline