Lihat ke Halaman Asli

Hariadhi

Desainer

Jejak Jalan Sawit di Sukabumi

Diperbarui: 12 November 2020   04:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"Saya teh ga tau kapan jalanan dan warung ini dibangun. Tapi sejak lahir juga sudah ikutan jaga di sini. Ikut orangtua," jawab Ike, gadis manis berjilbab di warung sekitaran Cikadang, Sukabumi. Dari beberapa orang penjaga warung di sini, memang tak ada yang bisa secara pasti mengingat kapan warung mereka dibangun. Beberapa sudah berpindah tangan karena dijual pemilik aslinya. Bahkan ada yang sampai ketakutan saya tanya.

dokpri

"Oh saya pikir Si Akang mau survei tanah untuk digusur, sampai tanya-tanya sejarah warung ini. Kita jadi cemas. Hahaha." Hanya seorang lelaki bernama Dahlan yang bersedia memberikan keterangan agak lebih lengkap.

"Saya memang bukan orang sini. Tapi sudah beberapa tahun belakangan suka main ke Sukabumi, untuk jalan-jalan, berwisata melepas lelah sehabis kerja." Jawabnya saat saya tanya keperluannya ada di warung itu.

"Saya ini orang Palembang. Tapi setahu saya jalan ini memang sudah ada sejak zaman dulu juga. Tapi bentuknya jalan setapak yang kemudian jadi jalan bebatuan. Sebelumnya ini kebun teh, lalu jadi kebun sawit, kemudian muncul kebutuhan jalan yang lebih baik untuk mengangkut sawit," tembahnya lagi.

dokpri

"Sejak kapan kebun-kebun itu berubah jadi sawit?" Tanya saya.

"Mungkin sejak dua puluhan tahun lalu. Saya tidak tahu pasti."

dokpri

Mengingat pengakuan Ike bahwa ia kini berumur 18 tahun dan sebentar lagi menamatkan SMAnya, maka bisa ditebak warung-warung yang ada di jalanan menuju tempat wisata Pelabuhan Ratu juga bisa jadi muncul sejak munculnya perkebunan sawit.

"Dikira-kira saja itu pohonnya kan sudah cukup tinggi, Seperti itu dalam beberapa tahun lagi harus ditanam ulang karena sudah tua," jawab seorang penjaga warung yang tak mau disebutkan namanya. Dari tingginya yang sudah mencapai 5-6 kali tinggi orang dewasa, saya perkirakan memang umurnya dua puluhan tahun.

"Memang dengan jalan pintas ini, tidak lewat jalan raya menuju Kota Sukabumi dulu, jadi lebih mudah menuju Pantai Pelabuhan Ratu, lebih cepat sekitar setengah hingga satu jam," terang Dahlan.

Jalan pintas Cikidang ini memang lebih cepat, asalkan kita mengendara dengan hati-hati. Berbelok dari pertigaan Cibadak, langsung tembus ke Pelabuhan Ratu, alih-alih berputar dulu ke Cimanggu.

dokpri

"Memang warung-warung itu munculnya teh sejak ada kebun sawit PTPN," ucap Kang Dede, seorang pedagang Baso di dekat pertigaan menuju Saolin. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline