Lihat ke Halaman Asli

Hariadhi

Desainer

Semarang, Surga Kuliner yang Tiada Habisnya

Diperbarui: 2 Oktober 2019   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir pagi saat saya memasuki Semarang. Setelah semalam singgah di Klaten, mengambil foto-foto terminalnya yang keren, dan ngobrol dengan salah seorang teman programmer saya, Mulyono sepanjang jalanan dari Klaten ke Boyolali, sebelum saya melanjutkan perjalanan ke Semarang.

Terminal Klaten, Dokpri

"Mas tiba-tiba amat sih datangnya. Saya ga bisa ajak jalan-jalan jauh, paling ke sini," Kata Mulyono, rekan saya dalam membuat berbagai apps di Android. Orangnya detail dan teliti sekalin kalau mengerjakan apapun, termasuk jalan-jalan. Berbeda dengan saya yang suka spontanitas.

"Gapapa Mas, bisa nyobain apa kita di Boyolali?" Tanya saya. "Ya paling susu segar mas. Di sekitar sana banyak peternakan," Mulyono mencoba meyakinkan saya.

"Ga ada kuliner aneh dan unik gitu?" Saya ga yakin. "Ya bisa dicari sih, tapi ini udah malam mas. Haha."

Ya sudah jadilah kami minum susu segar saja sambil berbincang di salah satu warung tenda susu segar. Bukan pengalaman yang unik tapi kami bisa bertukar banyak cerita. Mulai dari masalah keluarga sampai bullying dan fitnah dari @partaisocmed yang tidak ada henti-hentinya menimpa saya.

Tapi terus terang duit saya sudah hampir habis sih. Jadi kalau dihitung minum susu, sate kerang, sosis, dan biaya bus menuju tempat selanjutnya di Semarang, habislah semua uang saya sesampai terminal di Semarang. Hahaha.

Terminal Mangkang, Semarang, Dokpri

Sudah menjelang subuh saat saya berangkat dari Boyolali, dan benar, sampai di Semarang pagi harinya, uang saya sudah benar-benar habis. Celakanya, saya rogoh-rogoh saku ke sana ke mari kok ya dompet saya raib. Apa dicopet ya? Pikir saya. Tapi rasanya tidak mungkin. Soalnya tadi di bus saya rasanya tidak ketiduran dan duduk sendirain saja tanpa orang di sebelah.

Terminal Mangkang, Semarang, Dokpri

Masih ada dua puluh ribu untuk sarapan dan makan siang, hasil merogoh saku di samping tas. Tapi ya sudah saya jadi tidak bisa pulang ke Jakarta.

Jadilah saya panik, menghubungi beberapa teman yang masih punya uang untuk dipinjamkan. Etapi saya lupa, sebenarnya saya bukan tidak punya duit, tapi saya tak punya uang tunai. Mengakses ATMnya yang tidak bisa! Kalau minta teman-teman di Semarang mengantarkan duit tunai kok ya rasanya nyebelin dan merepotkan mereka.

Terminal Mangkang, Semarang, Dokpri

"Kenapa bingung, lo punya mbanking toh?" Tanya Boni, teman saya di Whatsapp.  

"Ya udah cari aja ATM BCA yang bisa tarik tunai cardless." Katanya saat saya mengiyakan. Lah saya baru tahu ternyata di ATM khusus, saya bisa menarik tunai tanpa harus membawa ATM. Syaratnya tentu sudah download dan registrasi BCA Mobile.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline