Lihat ke Halaman Asli

Harfei Rachman

An Un-educated Flea

Ini Dia Film Natal Terbaik Sepanjang Masa

Diperbarui: 23 Desember 2020   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

capitolgreeneville.org

"Ada banyak aspek yang di film ini yang menonjolkan hal-hal yang dianggap tabu ketika di masa lalu, seperti seorang perempuan yang memperlihatkan rasa sukanya terhadap lawan jenis, lalu ada adegan dimana memperlihatkan era depresi di Amerika Serikat pasca perang dunia kedua, dan terakhir yang paling membuat film ini magis adalah ketika sang pemeran utama mengalami fase depresi dan mencoba untuk membuang harapan untuk tetap hidup. "

Nama Frank Capra mungkin sudah dikenal luas buat para pecinta film klasik. Sutradara kelahiran Sisilia, Italia pada tahun 1897 ini terkenal jenius untuk zamannya.

Bayangkan, dalam film It's A Wonderful Life saja Capra berhasil mengemas cerita keluarga yang menginspirasi. Film tersebut pun berhasil menjadi film langganan kala Natal datang di Amerika Serikat sana. 

Sejujurnya, bukan hal mudah, untuk menjadi storyteller yang baik. Apalagi ketika berurusan dengan film, beruntung Capra memang piawai dalam bidang ini. Bersama aktor berkelas. James 'Jimmy' Stewart, Duo Capra-Jimmy menjadi sesuatu yang absolut, menghibur, dan berkelas untuk zamannya.

Banyak yang bertanya sama saya, apakah menonton film jadul yang berdurasi lebih dari dua jam sangat worthy atau tidak? Saya akan tersenyum, dan berkata "Anda tidak akan pernah bosan menonton film itu, percayalah. Dengan penulisan naskah yang sangat rapih, adegan per adegan yang selalu menarik dan tidak pernah membosankan. sama sekali." 

Saya sendiri sudah berkali-kali menonton film ini dan tak pernah timbul rasa bosan. Satu lagi, setiap karakter disini semuanya sama penting, dan sangat menghidupkan cerita.

Ada banyak aspek yang di film ini yang menonjolkan hal-hal yang dianggap tabu ketika di masa lalu, seperti seorang perempuan yang memperlihatkan rasa sukanya terhadap lawan jenis, lalu ada adegan di mana memperlihatkan era depresi di Amerika Serikat pasca perang dunia kedua, dan terakhir yang paling membuat film ini magis adalah ketika sang pemeran utama mengalami fase depresi dan mencoba untuk membuang harapan untuk tetap hidup. 

Baca juga: Asal Muasal Cerpen "Babak-Babak" dan Perlawanan Saya Melawan Bunuh Diri

Saya tidak akan membahas lebih dalam soal film ini, karena saya bukanlah penulis yang baik. Mari kita bedah pandangan film ini menurut Emily VanderWerff, seorang penulis film hebat dari Vox.com

Di awal tulisan dia mengatakan "It would be too bad if the film lost its cachet, though. It’s a Wonderful Life is one of the best films America has ever made about itself, and that’s why I love it so much."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline