Ajang Piala Oscar tinggal menghitung hari lagi. Banyak yang menanti ajang terbesar perfilman ini. Sederet pengisi acara mulai dari Band Legendaris: Queen, Lady Gaga yang akan berduet dengan lawan mainnya Bradley Cooper, Jennifer Hudson hingga Kendrick Lamar akan tampil di depan insan perfilman Dolby Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat. Banyak yang memprediksi siapa yang akan pantas meraih Piala Oscar.
Dari beberapa kategori, salah satunya yang paling bergengsi adalah nominasi pemeran pria terbaik. Tidak ada nama-nama seperti Ethan Hawke (First Reformed), Ryan Gosling (First Man), John David Washington (BlackKklansman), hingga Joaquin Phoenix (You Were Never Really Here) yang memenangkan Aktor Terbaik dalam ajang Piala Cannes dua tahun lalu.
Nama yang mengejutkan justru muncul dari seorang Willem Dafoe. Sang aktor gaek mampu memerankan seorang pelukis terkenal, Vincent van Gogh dalam film At Eternity's Gate. Dalam film tersebut, Dafoe mampu mengeksplorasi sisi-sisi rapuh dari seorang van Gogh dalam masa-masa kelamnya.
Ini menjadi konsistensi Dafoe dalam ajang Oscar. Setahun yang lalu, dia juga tampil sebagai nominasi pemeran pendukung pria terbaik dalam film indie Florida Project (2017) sebelum dikalahkan Sam Rockwell dalam film Three Billboards outside Ebbing, Missouri (2017).
Selain Dafoe, ada nama aktor dan seniman serba-bisa yaitu Viggo Mortensen dalam film Green Book. Aktor yang dikenal perannya dalam trilogi film Lord of The Rings sebagai Aragorn ini mampu masuk nominasi ketiga kalinya setelah film Eastern Promise (2007) dan juga Captain Fantastic (2016).
Sayangnya, aktor yang mampu menguasai tujuh bahasa ini terganjal oleh sebuah kontroversi. Dalam sebuah wawancara, Viggo yang tampil sebagai seorang bouncer berdarah Italia yang rasis dalam film Green Book ini keceplosan menyebut sebuah kata yang mendiskreditkan kaum berkulit hitam di Amerika Serikat. Tak lama, dia pun meminta maaf atas ucapannya tersebut.
Viggo sendiri yang dikenal sebagai aktor method memang terkadang sulit melepas perangai dalam karakternya di film tersebut. Dan ini pun sempat menjadi bulan-bulanan media Hollywood, yang kemungkinan besar menyulitkan langkah sang aktor untuk mengikuti langkah rekannya, Mahershala Ali dalam film tersebut.
Mahershala Ali yang sudah memenangi berbagai penghargaan sebagai pemeran pendukung pria terbaik ini berpeluang besar untuk meraih Oscar keduanya esok setelah film Moonlight (2016).
Lalu ada nama Bradley Cooper dalam film A Star is Born. Ini adalah keempat kalinya Bradley masuk nominasi setelah film Silver Lining Playbook (2013), American Hustle (2014), hingga American Sniper (2015). Selain berperan sebagai aktor dalam film A Star is Born, Bradley juga menjadi sutradara dan memproduseri, hingga menulis naskah dalam film tersebut.
Tak hanya itu, Bradley juga mampu berperan baik sebagai Jackson Maine, seorang penyanyi profesional yang memiliki masalah dengan perilakunya sendiri. Sayangnya, A Star is Born yang mendapat pujian dari para kritikus ini hanya dianggap angin lalu. Dan kemungkinan besar, peluang Bradley mungkin sangat tipis dalam nominasi ini.
Hanya ada dua nama yang berpeluang besar untuk menang Piala Oscar tahun ini. Pertama, ada Rami Malek, dan juga Christian Bale. Khusus Rami Malek sendiri, dia berhasil membungkam siapapun yang meragukannya saat menjadi seorang Freddie Mercury di film Bohemian Rhapsody.
Peran Freddie Mercury yang sebelumnya ditawarkan kepada aktor Sacha Baron Cohen pun berhasil dia perankan dengan baik. Rami yang notabene-nya lahir di Amerika Serikat mampu memerankan vokalis band asal Inggris tersebut.
Memang sempat ada perpecahan antara dirinya dan sutradara terdahulu, Bryan Singer di lokasi syuting. Namun semua itu terlupakan, dan banyak orang yang terhipnotis oleh aksinya dan bernostalgia dengan lagu-lagu milik Queen. Dari Piala Golden Globes, SAG Awards, hingga BAFTA sudah ia miliki. Akankah Piala Oscar akan menjadi miliknya?
Bila Rami Malek sukses memerankan tokoh yang sangat dicintai dan dielu-elukan, maka peran Christian Bale justru berbanding terbalik dengannya. Aktor Inggris ini tak kalah bagusnya memerankan mantan wakil Presiden AS yang sangat dibenci, Dick Cheney.