Lihat ke Halaman Asli

Suharto

Penulis lepas

Jaring-jaring Kecemasan yang Goyahkan Pelita Jiwa

Diperbarui: 21 Desember 2022   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merenungi alam ciptaan-Nya bisa meredam kecemasan (pixabay.com)

Kecemasan

Seperti dirimu, kecemasan juga pernah menggoyahkan pelita jiwaku. Kecemasan itu seperti angin ribut yang berusaha memadamkan apapun yang menyala, termasuk semangatmu.

Pasrah

Entah apa yang bisa diperbuat makhluk kecil sepertiku. Aku hanya pasrah pada kehendak-Nya. Kemudian aku sadari tak ada lagi kecemasan yang mengusik. Rongga jiwaku mulai terisi embun-embun ketenteraman.

Bersyukur

Kecemasan ibarat genangan air. Ia akan mencari titik rendah semangat manusia. Aku coba menjauhi genangan kecemasan. Lalu menyelam dalam renungan. Memunguti kembali kepingan-kepingan masa lalu yang berlimpah karunia-Nya. Tak terasa air mata mengalir. Menyesali kebodohanku yang menerima nikmat-Nya tanpa bersyukur.

Jaring Kecemasan

Kebodohan kita telah menciptakan jaring-jaring kecemasan. Mengunyah segalanya tanpa rasa bersalah. Akhirnya buah perbuatan kita tumbuh semakin membesar. Dan kita pun dihinggapi kecemasan.

Kebijaksanaan

Reguklah setiap tetes renungan yang kau lakukan. Meski sedikit, kau akan merasakan kesegarannya. Karena tetesan itu lahir dari kebijaksanaan yang mengendap dari dalam jiwa kebenaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline