KECEMASAN bisa terjadi pada siapa pun. Baik orang tua maupun anak-anak. Baik perempuan maupun laki-laki. Mereka akan mengalami kecemasan jika berhadapan dengan kondisi yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Kecemasan yang tidak segera dicarikan solusinya akan berdampak pada kesehatan jasmani dan rohaninya. Pola tidur yang tidak teratur dan berkurangnya nafsu makan bisa disebut sebagai dampak yang biasanya menyertai orang yang sedang mengalami kecemasan yang berkelanjutan.
Rasa cemas adalah hal lumrah bagi setiap orang. Itu pertanda kehidupan. Orang hidup akan menghadapi berbagai masalah. Pada dasarnya masalah-masalah inilah yang justru mengasah kemampuan setiap orang supaya menjadi tangguh, mandiri, dan berkualitas.
Ada banyak cara untuk meredakan rasa cemas yang berlebihan, salah satunya adalah dengan berdonasi atau bersedekah kepada orang lain yang membutuhkan uluran tangan bantuan. Jadikan kegiatan ini sebagai kebiasaan setiap hari. Niscaya hati akan tenang dan bahagia.
Kenapa berdonasi bisa membuat hati tenang? Karena saat memberikan bantuan, jika diberikan langsung tanpa perantara, kita akan melihat kegembiraan yang terpancar dari wajah orang yang menerima donasi tersebut. Kita akan mendengar ucapan terima kasih yang mendalam.
Kita juga akan mendapatkan doa terbaik yang terucap dari ketulusan hati dari mereka.
Jika donasi kita berikan melalui badan amal, kita bisa membayangkan orang yang menerima bantuan tersebut akan senang dan merasa kesulitannya berkurang. Kita pun bahagia karena mampu meringankan beban orang lain. Dan dengan sendirinya rasa cemas akan menjauh dari orang yang bahagia.
Menunggu berlimpah kekayaan baru kemudian berdonasi adalah rencana bagus. Namun donasi setiap hari sangat berarti bagi orang-orang yang butuh bantuan.
Sama halnya dengan orang yang ingin keluar dari rasa cemas yang menghantuinya. Alangkah baiknya jika berusaha berdonasi setiap hari supaya hati bahagia setiap hari dan rasa cemas menjauh setiap hari.
Bagaimana cara berdonasi yang bijak? Berilah bantuan sesuai kemampuan, tidak memaksa diri dengan jumlah rupiah yang tinggi.