Lihat ke Halaman Asli

Suharto

Penulis lepas

Panorama Kebencian

Diperbarui: 24 Juli 2018   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay.com

Mengayuh luka

Menyusuri riuh semak nelangsa

Mengucurkan peluh keluh

Lunglai dibenamkan waktu

Di ladang kesedihan ku tanam prasangka

Ku siram dengan kucuran air mata

Mungkin kelak tumbuh rindang pohon gelisah

Tempat bernaung melepaskan pasrah

Ada panorama kebencian

Sejauh dendam memandang

Harapan remuk-redam jadi debu jalanan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline