Lihat ke Halaman Asli

Suharto

Penulis lepas

Malam Istimewa Milik Sebuah Batu Karang

Diperbarui: 10 September 2016   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau terbang bahagia, aku terbang bahagia

Karena pesawat kita dibuat dari gumam kata-kata

yang luput diucapkan, berantakan tanpa rencana

Kau bertanya, “Apakah ada yang kita tinggalkan?”

Aku spontan menjawab, “Kenangan.”

Aku lupa mengemasnya, “Pasti ia kedinginan!”

"Laki-laki tak cocok bawa kenangan…”

Kau memang paling benci dengan penyesalan

Kau tampak kelelahan setelah pagi-pagi sekali

menjelajahi pikiran-pikiran di antara buku-buku

Sementara aku terpana melihat coretan-coretanmu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline