Lihat ke Halaman Asli

Suharto

Penulis lepas

Pencari Kebencian

Diperbarui: 24 April 2016   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="turquoise wave (www.freepik.com)"][/caption]Ingatkah dulu saat kita menunggang kebenaran
hendak mencari keberadaan kebencian
sekantung sumpah setia
menggantung di jiwa sebagai bekal perjalanan
kita selusuri jalan-jalan
keluar masuk caci maki, fitnah, dan dusta
menaiki dan menuruni lembah-lembah pengkhianatan

Tubuh kita terbakar terik penghinaan
di hujani tetes-tetes air mata buaya
di mandikan segala penyelewengan
kita tak bergeming terus berjalan
hingga cucuran kebaikan kita menjadi batu nisan
yang di endus kedurjanaan

Bila malam datang dan tekad kita tertelan
tenda kesayangan kita dirikan
yang kainnya di tenun oleh tangan kebajikan

Kita belajar memahami gemericik suara kedengkian
desir kemunafikan serta kicau hasutan
kita mengamati garis keraguan
dan gradasi warna kebisuan
hingga dua sayap indah penjilatan

Selama perjalanan kita tak bosan bertanya
pertanyaan sama tak berubah sejak semula
tahukah kamu di mana kebencian berada?
di tangan pembenci kebenaran, seseorang berkata

Surabaya, 24/04/2016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline