Lihat ke Halaman Asli

Suharto

Penulis lepas

Taman Kata

Diperbarui: 21 Maret 2016   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Wanita Berambut Kupu-kupu {www.freepik.com)"][/caption]

Duduk melamun, kupu-kupu memandang kata-kata yang terbang tinggi.

Kata-kata kadang hinggap kemudian bermekaran, tapi juga bisa menangis di pelukan kesedihan. 

Dulu, kupu-kupu pernah piknik bersama keluarganya di sebuah taman.

Dengan berbekal keindahan taman. Kupu-kupu sangat senang di sana.

Ia menari dan bernyanyi, menangkapi kata-kata.

Jangan kamu tangkap kata-kata itu. Kasihan, mereka ingin bebas di alam pikiran!

Biarkan mereka terbang bebas selayaknya kita yang hidup bebas di dunia ,” kata Nenek kupu-kupu.

Kupu-kupu lalu melepas kata-kata itu. 

Kupu-kupu pulang karena taman mulai gelap, matahari mulai masuk ke peraduan bunga tulip, menyisakan keindahan warna pelangi.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline