Anda baru bisa memahami nikmatnya sehat setelah mengalami sakit
Semua penulis pasti pernah mengalami masa krisis dalam dunia kepenulisannya. Masa itu ditandai dengan ketidakberdayaan merealisasikan ide menjadi karya tulis. Padahal selama ini tidak ada masalah. Mengapa?
Manusia boleh berencana namun Tuhan yang menentukan. Hal penting yang harus disadari manusia ialah bahwa ada kekuasaan di luar kehendak manusia. Dialah yang mengatur keselarasan alam agar berjalan harmonis. Kekuatan itu adalah Tuhan Yang Maha Pencipta. Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Barangkali Anda perlu mengingat bahwa di dunia ini selalu berpasangan. Siang dengan malam, pria dengan wanita, suka dengan duka, tawa dengan sedih, sehat dengan sakit. Kenapa? Karena manusia butuh alat untuk memahami sesuatu. Anda baru bisa memahami nikmatnya sehat setelah mengalami sakit.
Sakit adalah takdir Tuhan untuk manusia. Sakit merupakan indikator bahwa manusia butuh istirahat. Saat sakit maka Anda perlu menenangkan psikis dan fisik. Anda boleh saja punya segudang ide yang siap dituang, namun kalau fisik dan psikis tidak mendukung, maka ide itu tidak ada gunanya.
Sakit adalah karunia Tuhan sebagai pengingat bahwa Anda perlu menjaga diri. Menjaga pola makan dan menjaga ketertiban gaya hidup menjadi hal yang harus diperhatikan. Biasanya seorang penulis kerja lembur karena mumpung banyak ide. Kebutuhan psikis dan fisik tidak digubris. Maka sakit adalah konsekuensinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H