Masyarakat di Desa Lengkong Kecamatan Mumbulsari menggeluti berbagai sektor mata pencaharian. Sektor yang paling banyak yaitu pada bidang pertanian dan kewirausahaan. Usaha yang paling banyak ditekuni yakni pada bidang kuliner, mulai dari produksi tahu, tempe, bola ubi, keripik dan lain-lain.
Kelompok 11 KKN Tematik Unej Membangun Desa berkesempatan mengunjungi salah satu usaha kuliner yaitu jajanan pangsit yang berlokasi di Dusun Krajan. Usaha ini dijalankan oleh satu keluarga yang sudah berjalan selama dua tahun.
Dalam memproduksi pangsit mempekerjakan tiga orang yang bertugas mengemas pangsit tersebut, sedangkan untuk menggiling dan menggoreng dilakukan sendiri. Produksi pangsit dilakukan setiap dua hari sekali, di mana dalam satu harinya dapat memakan 10-15 kg tepung.
Jajanan pangsit ini tersedia dalam beberapa varian rasa, antara lain rasa balado, cabe hijau, jagung manis, dan ekstra pedas. Jajanan pangsit ini dikemas dalam plastik besar yang berisi dua puluh empat bungus kecil pangsit di mana dihargai 20.000 rupiah. Sedangkan, untuk varian pangsit balado dengan ukuran satu renteng dengan isi 12 dijual dengan harga 10.000 rupiah.
Untuk sistem penjualan sendiri dengan menitipkan di warung -- warung disekitar Desa Lengkong dan dititipkan untuk dijuak di kantin -- kantin sekolah. Untuk harga yang ditetapkan pada penjualan warung dan kantin sebesar 1000 rupiah perbijinya. Hasil penjualan dari jajanan pangsit selama seminggu dapat menghabiskan rata -- rata sebesar 3 sak.
Namun dengan penjualan jajanan pangsit yang cukup ramai dan digemari masyarakat terdapat beberapa kendala yaitu kendala marketing. Kendala tersebut timbul karena adanya ketidaksanggupan produsen dalam mempelajari kegiatan marketing berbasis online, sehingga untuk kegiatan pemasaran berbasis online tidak terlaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H