Lihat ke Halaman Asli

Pintu Hati

Diperbarui: 12 Mei 2016   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

B

el sekolah berbunyi. Semua murid berseragam putih abu-abu berhamburan ke luar ruang kelas. Ada seorang gadis berkulit putih berambut pirang,

keturunan Jerman – Irlandia. Namanya Aloysia Ava Nicholas Mc Fadden. Panggilannya Ava.

 “Alo Kesturi, ayo nanti main ke rumahku ya, kita nge-game!”, sapa Ava kepada Kesturi.

“Eh, Ava, Assalamu’alaikum, maaf ya, Va, aku nanti mau kajian, sudah jadi agenda rutin soalnya”, jawab Kesturi dengan lembut.

Tanpa membalas salam, Ava langsung menjawab, “Haduh, kamu ini kajian mulu, kok nggak bosan”.

Ava menepuk jidatnya sendiri kemudian berlari dengan sedikit matanya tertutup. Tiba-tiba dia menabrak tukang kebun sekolah, pak Saman.

 “Gimana sih pak Saman, kalo jalan itu pakai mata!”, gertak Ava.

Pak Saman hanya terdiam sambil menggerendeng dalam hatinya, “Jalan ya pakai kaki masak jalan pakai mata”.

Beberapa saat kemudian tanpa basa-basi Ava langsung pulang, menaiki motor clingnya. Kesturi berteriak, “Va, kalau ada orang salam dijawab ya!” Ava hanya nyengir.

 “Dasar anak orang kaya! Kelakuan aja seenaknya”, kata pak Saman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline