Lihat ke Halaman Asli

Semarang Masuk 100 Resilient Cities Dunia

Diperbarui: 4 Agustus 2015   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 “Saat ini Semarang telah menjadi bagian dari 100 Resilient City, sebuah program dan jaringan 100 kota di dunia dalam meningkatkan ketahanan Kota. Walikota Semarang telah membentuk tim Pejabat Ketahanan Kota yang bertugas  menyusun Strategi Ketahanan Kota Semarang”
 
Fenomena pertumbuhan kota telah menjadi fenomena global. Pertumbuhan dan aktivitas ekonomi yang terpusat di kota menjadikan angka urbanisasi semakin melonjak dari waktu-ke waktu. Saat ini lebih dari 50% pupulasi dunia tinggal di perkotaaan, dan diperkirakan pada tahun 2050 angka ini mencapai 75%.
 
Seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia  yang sedang berkembang, berbagai masalah dan tantangan menghampiri kota Semarang. Pertumbuhan penduduk dan investasi membuat kota semakin sibuk. Problem tata ruang, pemukiman, kemacetan,  menjadi hal yang harus dihadapi dengan serius agar kota Semarang tetap menjalankan fungsinya secara optimal.
 
Salah Satu komitmen kota Semarang untuk bisa beradaptasi dan tumbuh di antara permasalahan dan tantangan-tantangan itu adalah dengan menjadi bagian dari 100 Resilient Cities (100RC) Program, yaitu program dan jaringan kota-kota dunia yang bekerja sama untuk menyusun dan mewujudkan ketahanan kota. Semarang menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia yang menjadi bagian dari program ini, Semarang akan berdampingan dengan 99 kota lainnya dari 5 benua seperti San Fransisco, Rio De Jeneiro, Barcelona, Medellín, Porto alegre, Bristol, Glasgow, Rotterdam, Roma, dan lain-lain.
 
100RC diinisiasi oleh Rockefeller Foundation, dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kota dalam beradaptasi dan tumbuh di antara guncangan dan tekanan yang terjadi baik fisik maupun sosial. Diharapkan nantinya kota Semarang memiliki strategi yang tepat untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang sering menimpa kota Semarang seperti banjir, rob, tanah longsor, krisis air bersih, di samping problem sosial seperti pengangguran, kemiskinan, kawasan kumuh, dan lain-lain.
 
Keterlibatan ini cukup prestisius, karena dalam proses seleksinya  ada lebih 700 kota yang mengirimkan aplikasi untuk diikutsertakan dalam program ini, namun sampai saat ini baru ada 67 kota yang terpilih, nantinya akan ada proses pendaftaran dan seleksi lagi sehingga lengkap menjadi 100 kota.
 
100RC juga memberi kesempatan pada kota semarang untuk membangun jaringan dengan 99 kota lainnya dari seluruh dunia untuk berbagi informasi, praktis-praktis cerdas, serta kesempatan berkolaborasi dalam pembangunan kota. Kota-kota dalam Jaringan 100RC juga berkesempatan bekerja sama bersama mitra-mitra 100RC, beberapa mitra 100RC antara lain Microsoft, IDB, World Bank, Cities Alliance, RMS, Swiss Re, dan lain-lain.Kerjasama yang dibangun antara kota dengan mitra bisa dalam bentuk pendanaan program atau bisa dalam kerangka studi, perencanaan, dan evaluasi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline